Disertasi Seks Pra Nikah, DPR Minta Jokowi Pecat Rektor UIN Sunan Kalijaga

Rabu, 04 September 2019 | 10:35 WIB
Disertasi Seks Pra Nikah, DPR Minta Jokowi Pecat Rektor UIN Sunan Kalijaga
Abdul Aziz, mahasiswa program doktor UIN Sunan Kalijaga Jogja, mengajukan konsep Milk Al Yamin yang digagas Muhammad Syahrur dalam ujian terbuka disertasi berjudul “Konsep Milk Al Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital di UIN Sunan Kalijaga”. [dok.pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII, Sodik Mudjahid meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui menteri Agama untuk mencopot jabatan Direktur Pasca Sarjana dan Rektor UIN Sunan Kalijaga. Permintaannya itu berlandaskan adanya disertasi bertemakan keabsahan seks pranikah yang dianggap melenceng dari nilai-nilai pancasila.

Disertasi berjudul ‘Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital’ yang dibuat oleh Dosen UIN Surakarta, Abdul Aziz mendadak jadi viral lantaran isinya yang meneliti keabsahan seks pranikah. Sodik menilai seharunya Direktur Pasca Sarjana serta promotor dari disertasi tersebut bisa menjalani kegiatan ilmiah untuk mencegah meluasnya budaya seks bebas di Indonesia.

"Jika rektor, direktur pasca dan promotor yg cerdas dan peka, UIN Sunan Kalijaga, harusnya melakukan kegiatan ilmiah untuk mencegah budaya seks bebas dan menghapuskan kekhawatiran orangtua dan masyarakat," kata Sodik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/9/2019).

Dengan lolosnya disertasi tersebut dan dinyatakan lulus dalam sidang terbuka, Sodik menganggap pimpinan UIN Sunan Kalijaga gagal dan bodoh untuk memahami dinamika perilaku seks bebas yang menurutnya melenceng dari apa yang diamanatkan pancasila pun dengan nilai-nilai agama serta budaya masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Disertasi Seks Tanpa Nikah Belum Direvisi, Ijazah Abdul Aziz Ditahan

Wakil Ketua Komisi VIII dari Fraksi Gerindra tersebut memaparkan tiga hal perilaku hubungan seks yang tengah berkembang saat ini ialah, perilaku seks bebas di luar ikatan pernikahan. Perilaku itu bisa dilakukan dari kaum remaja hingga lansia. Tak jarang dari mereka pun serta merta merekamnya dalam sebuah video.

"Hal ini sangat bertentangan dengan nilai Pancasila," ujarnya.

Kemudian ada pun keresahan, keprihatinan serta ketakutan dari orang tua, pengajar, tokoh agama, tokoh masyarakat bahkan aparat keamanan dan hukum terkait dengan dinamika seks bebas di Indonesia yang berkiblat ke budaya masyarakat Barat.

Lebih dalam Sodik menjelaskan bahwa pihaknya selalu menjunjung tinggi kebebasan ilmiah dan kebebasan akademis di perguruan tinggi di Indonesia. Namun di sisi lain, Sodik mengatakan bahwa UIN Sunan Kalijaga semestinya mampu memahami dengan cermat atas dinamika yang kini tengah berkembang di masyarakat Indonesia dalam perilaku seks dan pernikahan.

Di balik itu tentu ada kerja keras serta usaha dari orang tua tanpa lelah dari para orang tua, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat bahkan aparat hukum dan keamanan untuk mencegah berkembangnya dimamika seks bebas.

Baca Juga: Kebiasaan Kirim Pesan Pakai Emoji Pengaruhi Kehidupan Seks, Ini Alasannya

Menurut Sodik, baik rektor UIN Sunan Kalijaga, Direktur Pasca Sarjana dan Promotor dari Abdul Azis justru dianggapnya bodoh karena telah gagal memperhatikan tiga aspek tersebut.

"Akibatnya, UIN Sunan kalijaga, melakukan kegiatan ilmiah yang menambah maraknya budaya seks bebas yang bertentangan dengan nilai Pancasila serta menambah keresahan, kekhawatiran dan ketakutan orang tua atau masyarakat akan budaya seks bebas di luar nikah," tuturnya.

"Atas dasar kebodohan dan kegagalan tersebut, maka Presiden melalui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin diminta mencopot Direktur Pasca Sarjana dan Rektor UIN Sunan Kalijaga, dan menggantinya dengan guru besar, yang bukan hanya kredibel dari sisi akedemis, tapi mempunyai kepekaan sosial dan komitmen yang tinggi kepada Pancasila dan moral bangsa Indonesia," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI