Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang salah satu pemenang Festival Gapura Cinta Negeri yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, ke Istana Merdeka, Jakarta. Mereka bertemu dalam jamuan makan siang bersama, Selasa (3/9/2019)
Mereka yang hadir adalah Otniel Matias Kayani, Royland Worembay, dan Amos Ayum. Sedangkan perwakilan pemenang dari Kabupaten Nduga adalah Tekius Heluka, Giyanus Kumungga, Agung Rezki, dan Oktavianus Tara Putra.
Otniel Matias Kayani usai pertemuan mengatakan pihaknya diundang ke Istana Merdeka untuk menerima penghargaan dari Jokowi.
"Kami diundang ke Istana Merdeka untuk menerima penghargaan dari Bapak Presiden Republik Indonesia dan sudah terlaksana dari kemarin. Sebenarnya hari ini kami sudah balik ke daerah, cuma hari ini kami diundang makan siang bersama Bapak Presiden di Istana Merdeka," ujar Otniel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Baca Juga: Kritik Pemerintah soal Papua, Amien Rais: Rezim Amatiran Sebentar Lagi Ajal
Otniel menuturkan, dalam pertemuan tersebut pihaknya membahas sejumlah isu penting. Dalam pertemuan itu Otniel juga menyampaikan aspirasi masyarakat Papua kepada Jokowi untuk memajukan daerahnya.
"Ada beberapa hal penting yang juga bagian dari aspirasi masyarakat, baik di tingkat kampung, yang juga menjadi persoalan daerah yang mungkin tadi kami coba usulkan ke Bapak Presiden untuk menjadi perhatian juga untuk beliau," ucap dia.
Beberapa hal yang disampaikan kepada Jokowi kata Otniel, antara lain membangun dan mengembangkan pemukiman, jembatan-jembatan penghubung antarkampung, dan sejumlah infrastruktur dasar lainnya.
"Bapak Presiden merespons sangat baik. Beliau sudah memasukkan dalam agenda, catatan. Nanti beliau sampaikan saja secepatnya akan diupayakan," tutur dia.
Lebih lanjut, Otniel juga menyampaikan pesan perdamaian untuk seluruh rakyat di Tanah Air.
Baca Juga: Akibatkan Kerusuhan, Tri Susanti Tersangka Hoaks Papua Resmi Ditahan
"Kita sama-sama jaga keadaan di negara biar aman terkendali. Kita sama-sama warga negara yang bertanggung jawab tentang stabilitas negara. Harus wajib menjaga keamanan," tandasnya.