Suara.com - Polisi mengungkap fakta baru kasus pembunuhan terhadap seorang laki-laki berusia 47 tahun, Marison Simaremare oleh dua orang pemuda pembunuh bayaran di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Kedua pemuda tersebut tega membunuh Marison usai disuruh oleh SS (45) yang tak lain adalah istri korban. Mirisnya, kedua pembunuh bayaran itu 'hanya' menerima uang Rp 100 ribu. Dari jumlah tersebut, masing-masing menerima jatah Rp 50 ribu guna habisi nyawa Marison.
Dari penyelidikan polisi, pemicu aksi pembunuhan itu adalah karena sang istri kerap bertengkar atau cekcok dengan suaminya, Marison Simaremare.
"Pelaku menerima uang Rp 100 ribu dari sang istri. Masing-masing menerima Rp 50 ribu habisi korban," kata Kasat Reskrim Polres Siak, AKP Faizal Ramdani, seperti dilansir Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Senin (2/9/2019).
Baca Juga: Cinta Terlarang Peracik Sianida, Bunuh Suami Setelah Sebulan Berselingkuh
Sebelumnya, seorang istri di Kampung (Desa) Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, SS (45), dengan teganya menyuruh dua pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya sendiri, Marison Simaremare (47).
Perbuatan sadis ini dilakukan SS dipicu kerap bersitegang atau cekcok saban hari dengan suaminya tersebut. Perbuatan kedua pembunuh bayaran tersebut dilakukan Sabtu dinihari, 31 Agustus 2019.
Dua pemuda tersebut masing-masing berisinial RM (27) dan LH (25), sebagai eksekutor. Alasan cekcok ini kemudian membuat SS meminta bantuan kedua pemuda tersebut membunuh suaminya.
Kapolres Siak, AKBP Ahmad David, mengatakan pembunuhan berawal saat SS dan suaminya sedang tidur di rumah mereka di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Rumah lokasi pembunuhan itu tepatnya berada di samping rumah walet milik warga bernama Kopyo. Diketahui, pasangan suami-istri itu bekerja di sana untuk menjaga sarang burung walet milik orang lain.
Baca Juga: Sekongkol dengan Selingkuhan, Istri Bunuh Suami dengan Racun Sianida
Ketika SS dan korban sedang tidur, dua pemuda suruhan SS datang. Ketika itu, dua pemuda tersebut langsung menghajar korban, sementara SS berlagak tidak mengenal dua orang suruhannya tersebut.