Makin Ramah Lingkungan, Maskapai Ini Ubah Sampah Menjadi Bahan Bakar

Senin, 02 September 2019 | 16:04 WIB
Makin Ramah Lingkungan, Maskapai Ini Ubah Sampah Menjadi Bahan Bakar
Ilustrasi pesawat mengisi bahan bakar.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maskapai British Airways asal Inggris baru-baru ini mengajukan rencana mereka untuk membangun pabrik pengolahan limbah menjadi bahan bakar pesawat.

Seperti kita tahu, sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang kini tengah gencar dibicarakan. Tidak hanya itu, bahaya dari jejak karbon pesawat terbang juga makin mendapat perhatian.

Untuk mengatasi kedua masalah tersebut, British Airways dilaporkan sudah menyusun rencana untuk mendirikan pabrik daur ulang sampah menjadi bahan bakar di utara Lincolnshire.

Pabrik ini juga akan menjadi pabrik pertama yang mengolah limbah rumah tangga menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

Baca Juga: Mirip Makanan Anjing, Menu British Airways Ini Diprotes Penumpang

Melansir dari laman Independent, proyek daur ulang sampah ini merupakan kolaborasi antara British Airways dengan pabrik bahan bakar Royal Dutch Shell dan Altalto Immingham Limited.

British Airways. (Pixabay/sjr4x4)
British Airways. (Pixabay/sjr4x4)

Nantinya, proyek ini sendiri akan memanfaatkan 500.000 ton limbah per tahun untuk diubah menjadi bahan bakar. Tak main-main, jenis sampah yang akan dipakai pun adalah sampah rumah tangga seperti popok hingga bungkus makanan.

Jika disetujui, pembangunan pabrik tersebut akan dimulai di tahun 2021. Sementara, produksi bahan bakar akan dilakukan 3 tahun kemudian.

"Bahan bakar ramah lingkungan dapat mengubah dunia aviasi secara signifikan dan menjadi sumber energi pesawat di tahun-tahun mendatang," ujar Alex Crus, CEO British Airways.

Menurut British Airways, bahan bakar ini akan mengurangi jumlah jelaga yang dihasilkan oleh mesin pesawat sebanyak 90 persen.

Baca Juga: British Airways Mendadak Batalkan Ratusan Jadwal Penerbangan

Tidak hanya itu, jumlah sulfur oksida yang dikeluarkan pesawat dan mengotori udara pun dapat dieliminasi nyaris sepenuhnya.

"Pengembangan ini adalah langkah penting dalam mengurangi jejak emisi karbon, serta 50% pengurangan tingkat karbondioksida pada tahun 2050.

"Ini juga membuat Inggris selangkah lebih maju untuk menjadi pemimpin dunia dalam hal bahan bakar pesawat ramah lingkungan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI