Suara.com - Pemprov Papua menyayangkan aksi penjarahan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab pascaunjuk rasa pada Kamis (29/8) lalu. Penjarahan di Kantor Gubernur itu menyebabkan kerugian material.
Sekda Provinsi Papua Hery Dosinaen mengatakan aksi penjarahan tersebut juga terjadi di kompleks perkantoran Gubernur Dok II Jayapura.
"Kantor gubernur dibongkar, dijarah, diambil barang-barangnya di hampir semua ruangan kerja yang ada," kata Hery di Jayapura, Senin (2/8/2019).
Menurut Hery, dengan adanya kejadian ini maka Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Papua tidak dapat memberikan pelayanan publik seperti biasa kepada masyarakat.
Baca Juga: Imigrasi Sorong Sebut Nonton Demo Rasisme di Papua Langgar UU Keimigrasian
"Para ASN di lingkungan Pemprov Papua juga merasa trauma akan adanya kejadian ini, sehingga diharapkan tidak terprovokasi dengan kondisi yang ada," ujarnya.
Hery kemudian mengimbau pada masyarakat tidak terpengaruh dengan kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan untuk membuat situasi menjadi kacau di tanah ini.
"Kami harapkan siapapun dia di Tanah Papua ini, dapat menjaga kedamaian Bumi Cenderawasih dan harus bisa mengendalikan diri atas situasi dan kondisi kini," katanya lagi.
Lebih lanjut Hery mengatakan, aksi demonstrasi tolak rasis yang berujung kerusuhan dan penjarahan membuat ASN takut untuk datang ke kantor dengan situasi dan kondisi seperti ini.
Apalagi kata dia, semua instrumen dan peralatan kantor sudah dijarah, maka pada Selasa (3/9) direncanakan akan dilaksanakan aksi bersih-bersih di lingkungan Pemprov Papua. (Antara)
Baca Juga: Tri Susanti Provokator Pengepungan Mahasiswa Papua Bisa Saja Ditahan