Suara.com - Aksi demonstrasi menentak pengesahan RUU ekstradisi di Hong Kong telah berlangsung selama berbulan-bulan. Salah satu yang paling getol menyuarakan penolakan adalah kalangan pelajar. Aksi tersebut bahkan mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti para guru.
Siapa sangka, dari ribuan massa demonstran di Hong Kong itu ternyata dipimpin oleh para kaum muda alias milenial. Mereka adalah Joshua Wong dan Agnes Chow.
Terkini, kedua aktivis prodemokrasi Hong Kong itu dilaporkan ditangkap pada Jumat (30/8) atau sehari menjelang aksi protes besar yang direncanakan digelar pada Sabtu. Keduanya ditangkap atas dugaan menyelenggarakan protes tanpa izin pada 21 Juni lalu, kata polisi sebagaimana dilansir VOA Indonesia.
"Ia (Joshua Wong) mendadak didorong masuk ke sebuah mobil pribadi di jalan,” sebut Demosisto dalam akun Twitter resminya.
Baca Juga: Demonstran Hong Kong Blokir Bandara, Sejumlah Penerbangan Dibatalkan
Lantas siapa sebenarnya Joshua Wong dan Agnes Chow. Berikut catatan Suara.com yang dirangkum dari sejumlah sumber.
Joshua Wong
Merunut sejumlah sumber, Joshua Wong yang bernama lengkap Joshua Wong Chi-fung adalah aktivis mahasiswa yang juga pendiri kelompok aktivis mahasiswa Hongkong, Scholarism.
Ia adalah mahasiswa di United Christian College. Tak hanya itu, pemuda 22 tahun itu juga tercatat sebagai pendiri Partai Demosisto, sebuah partai yang mendukung perubahan demokrasi di Hong Kong atau pro demokrasi.
Tak hanya kali ini, pada 2014 lalu, Joshua Wong juga pernah turun memimpin aksi demo Umbrella Movement yang berlangsung selama 79 hari. Atas aksi di demo itu, ia dijatuhi hukuman tiga kali dipenjara.
Baca Juga: Bandara Hong Kong Digeruduk Ratusan Pengunjuk Rasa
Lalu pada Mei 2019, Wong kembali dijebloskan ke penjara juga masih atas tuduhan keterlibatan di demo tersebut. Namun ia kemudian dibebaskan dari penjara pada 17 Juni setelah dihukum selama lima minggu.