Suara.com - Beredar di media sosial unggahan mengenai halaman depan masjid yang menjadi lokasi kebaktian tutup peti. Hal ini menjadi viral karena dianggap menjadi bentuk keindahan dalam toleransi antara umat beragama.
Kejadian itu tepatnya terjadi pada Senin (26/8/2019) di Masjid Darussalam Cempaka Baru, Jakarta Pusat. Awalnya, Ninggor Gultom (54) yang merupakan warga yang tinggal tepat di belakang masjid tersebut sedang berduka karena istrinya, Parludjiati (51) meninggal dunia.
Sesuai ritual agama Kristen Protestan, maka akan diadakan kebaktian tutup peti di rumahnya. Namun jalan masuk ke rumahnya terlalu sempit hingga tidak bisa dilewati peti jenazah.
Akhirnya Ninggor meminta izin pada pengurus masjid untuk mengadakan upacara tersebut di bagian depan masjid. Setelah mendapat izin, jalan ditutup dan kebaktian tutup peti bisa diselenggarakan.
Baca Juga: Smartfren Ajak Milenial Toleransi Perbedaan
Salah satu pengurus masjid, Agus menyatakan pihaknya memberikan izin karena ingin membantu keluarga Ninggor untuk mengadakan upacara itu. Terlebih lagi kondisinya tidak memungkinkan untuk mengadakan acara di jalan yang sempit.
"Kita bantu saja, tidak masalah. Karena memang nggak bisa bikin acara di rumahnya," kata Agus di kawasan Masjid Darussalam, Senin (2/8/2019).
Agus menyatakan pihaknya terbuka untuk membantu siapa saja dari agama manapun. Ia tidak menutup kemungkinan untuk membantu hal serupa jika memang kondisinya perlu ditolong.
"Kalau kondisinya memang perlu dibantu, ya kita bantu lah. Kita terbuka saja," pungkasnya.
Baca Juga: Wujud Toleransi, Umat Muslim Salat Idul Adha di Depan Gereja Koinonia