Kepala Suku Besar Arfak: Setop! Cukup Kantor DPRD dan MRP yang Dibakar

Minggu, 01 September 2019 | 22:26 WIB
Kepala Suku Besar Arfak: Setop! Cukup Kantor DPRD dan MRP yang Dibakar
Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). [ANTARA FOTO/Tomi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyingkapi aksi demonstrasi berujung kerusuhan, Suku Besar Arfak menggelar pertemuan masyarakat ada pada Minggu (1/9/2019).

Dalam pertemuan itu, Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan meminta agar semua pihak menghargai warga sukunya sebagai tuan rumah di wilayah Provinsi Papua Barat. Arfak adalah suku asli yang mendiami Manokwari.

Wilayah adat suku ini meliputi Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Tambrauw.

"Manokwari ini rumah kita bersama, orang tua kami dahulu menerima siapapun dari suku apapun yang datang ke Manokwari," kata Dominggus seperti dikutip Antara.

Baca Juga: Kapolda Papua Keluarkan 6 Maklumat, Salah Satunya Larang Warga Berdemo

"Kami menghargai siapa saja, tolong hargai kami juga sebagai tuan rumah. Siapa pun tidak boleh berbuat kerusakan di sini," sambungnya.

Ia menyatakan, masyarakat Suku Arfak tidak terlibat dalam aksi yang diwarnai dengan pembakaran kantor DPRD Provinsi Papua Barat, kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) serta fasilitas publik dan tempat usaha milik warga tersebut.

"Manokwari ini kita juluki sebagai kota Injil, karena itu semua orang yang ada di sini harus merasa aman. Kita harus jamin kota Injil ini tanah aman, tanah yang damai untuk siapapun," katanya.

Masyarakat Suku Arfak berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah diletakkan para orang tua dalam menjaga kerukunan dan kedamaian. Sebagai tuan rumah, Suku Arfak menjamin masyarakat dari seluruh suku aman tinggal di Manokwari.

Suku Arfak mengutuk tindakan persekusi dan rasial yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya (Jawa Timur). Pihaknya mendesak agar para pelaku ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku di negeri ini.

Baca Juga: Papua Belum Aman, Warga Gome Pilih Mengungsi di Gereja

Pihaknya pun mengutuk aksi anarkis yang terjadi di Manokwari dan beberapa daerah di Papua Barat. Suku Arfak mendukung aparat penegak hukum untuk mengusut dan memproses hukum terhadap para pelaku perusakan, pembakaran dan penjarahan selama aksi berlangsung.

Kepala Suku Besar Arfak Keturunan Barens Mandacan, Nataniel Mandacan pada kesempatan itu menekankan bahwa aksi anarkis tidak boleh terulang kembali. Situasi keamanan Manokwari harus segera pulih agar pembangunan berjalan lancar.

"Setop! Cukup kantor DPR dan MRP yang terbakar, tidak boleh ada kantor-kantor lain lagi yang terbakar. Demonstrasi boleh tapi damai, tidak boleh merusak, menjarah dan bakar-bakar fasilitas," ujarnya.

Kepala Suku Besar Arfak Keturunan Irogi Maidodga, Keliopas Madodga pun mengimbau seluruh masyarakat Arfak siap menjaga seluruh wilayah adat, termasuk Manokwari.

"Menjaga keamanan harus dimulai dengan sikap kasih sayang dan saling menghargai siapapun," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI