Suara.com - Sedikitnya dua orang warga Kota Jayapura tertembak saat aparat keamanan menangani pertikaian antar warga di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, pada Minggu (1/9/2019) pagi. Satu orang akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Abepura. Sejumlah 13 warga lainnya terluka dan tengah dirawat di rumah sakit yang sama.
Michael tertembak di dada kanan saat aparat keamanan menangani pertikaian antar warga pada Minggu subuh. Ia sempat menjalani perawatan RSUD Abepura sejak pukul 05.30 WP, akhirnya meninggal dunia. Keluarga Michael meminta polisi bertanggungjawab atas penembakan itu.
“Kami akan meminta pertanggungjawaban Kepolisian Daerah Papua. Mengapa anak ini bisa sampai ditembak peluru,” kata Niko, perwakilan keluarga saat ditemui Jubi di depan IGD RSUD Abepura.
Niko menjelaskan, Michael adalah mahasiswa Uncen yang tinggal di Kotaraja. Karena merasa kurang aman, karena ada isu soal adanya penyisiran yang menyasar kelompok warga tertentu, Michael dan sepupunya menumpang menginap di rumah keluarga di dekat RSUD Abepura.
Baca Juga: Identitas 8 Mahasiswa Papua Terduga Pengibar Bintang Kejora di Depan Istana
Pada Minggu subuh, sekelompok warga yang bersenjata tajam menyerang salah satu asrama mahasiswa di Abepura. Michael bersama sepupunya keluar ke jalan dan melihat penyerangan asrama itu dari jarak 50 meter. “Tiba-tiba Michael jatuh. Sepupunya lalu membawa Michael ke rumah sakit,” jelas Niko.
Jenazah Michael masih berada di ruang UGD RSUD Abepura. Keluarga berencana akan membawa jenazah menuju Markas Kepolisian Daerah Papua, untuk meminta pertanggungjawaban polisi.
“Karena kematian ini, jenazah ini akan saya usung ke Polda. Mereka harus bertanggung jawab dengan kematian ini,” kata Niko.
Ia mempertanyakan kedatangan ribuan polisi, Brimob, dan TNI ke Kota Jayapura. “Untuk apa mereka datang, kalau kami jadi masyarakat ini merasa tidak tenang sekali. Saya minta Presiden perintahkan aparat yang ribuan ini pulang. Mereka ini datang amankan siapa?” katanya
Seorang korban penembakan lainnya, Sisilia (19 tahun), dirujuk ke RSUD Jayapura karena membutuhkan perawatan lebih lanjut. Sisilia tertembak di paha kanan.
Baca Juga: Imbas Penangkapan 8 Mahasiswa Papua Bisa Bikin Makin Keruh Situasi
Sisilia adalah mahasiswi yang tinggal di salah satu asrama putri di Abepura. Mendengar isu ada kelompok warga yang melakukan penyisiran, ia dan beberapa teman lainnya berpindah menginap ke asrama yang lain.