Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengklaim keamanan Papua dan Papua Barat sudah mulai kondusif. Sepekan terakhir Papua dan Papua Barat diguncang kerusuhan karena isu rasisme.
Menurut dia, semua wilayah di Papua dan Papua Barat sudah damai. Kehidupan di sana sudah mulai berjalan, pertokoan pun sudah mulai buka.
"Hari ini saya bahagia sekali. Pagi tadi saya dapat laporan bahwa Papua dan Papua Barat sudah kondusif," kata Wiranto dalam sambutannya pada acara musik dan tari Yospan Papua di sela-sela kegiatan Car Free Day (CFD) Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (1/9/2019).
"Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan terima kasih kepada teman-teman di Papua dan Papua Barat yang sudah sadar bahwa tidak perlu kita berkelahi, tidak perlu kita anarkis, tidak perlu kita bakar-bakaran. Kalau bakar makanan boleh, bakar batu boleh, asal jangan bakar bangunan dan bakar fasilitas umum," papar Wiranto.
Baca Juga: 6.000 Tentara dan Polisi Terjun ke Papua, Kapolri: Kalau Kurang Tambah Lagi
Ia berharap setiap permasalahan yang ada bisa dibicarakan dengan baik, dengan hati yang damai tanpa perlu melakukan aksi anarkis.
"Kita bersyukur hari ini atas inisiatif tokoh Papua Freddy Numberi dan kawan-kawan, Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya, kita semua mencoba untuk menyiarkan bahwa kita semua bersaudara dan untuk mengabarkan kepada seluruh Indonesia dan seluruh dunia bahwa kita semua bersaudara dan kita siap menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya," papar Wiranto.
Ia juga berharap semangat itu bisa terus menyebar sehingga segera mendinginkan suasana dan bersatu kembali sebagai sebuah bangsa.
Sebelumnya diberikan Jubi (media partner Suara.com di Papua), sebanyak 8 sipil atau masyarakat umum tewas ditembak saat unjuk rasa anti rasisme di Kantor Bupati Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019) lalu. Data ini dipaparkan oleh Wakil Bupati Deiyai Hengky Pigai.
Pigai menyatakan sejumlah delapan warga sipil tewas dalam insiden itu. Sejumlah 16 warga sipil lainnya terluka dan masih dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Kapolri Minta Doa Keselamatan Pasukan TNI dan Polisi di Papua
“Jumlah korban masyarakat sipil itu sudah delapan orang meninggal. Yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Paniai di Madi ada 16 orang. Itu korban yg sudah ditemukan. Akan tetapi, masih ada korban yang dalam pencarian. Jadi, [data] jumlah korban [ini bersifat] sementara,” kata Pigai saat dihubungi melalui sambungan telepon di Waghete, Minggu (1/9/2019).