Projo Keuskupan Timika, Papua di Kabupaten Deiyai, Pastor Santon Tekege Pr menyatakan pihaknya juga telah menerima informasi bahwa delapan warga sipil tewas dalam insigen penembakan di Kantor Bupati Deiyai itu. Akan tetapi, Pastor Santon kesulitan memverifikasi data korban tewas, antara lain karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai di Madi merahasiakan data korban tewas dan terluka yang ada di rumah sakit itu.
“Kami menerima data delapan warga tewas, nama marganya diketahui, namun nama depan dan umurnya masih diverifikasi. Saya sudah menemui manajemen RSUD Paniai di Madi, namun rumah sakit belum bersedia memberikan data-data korban tewas maupun luka. Data jumlah korban bisa bertambah lagi, karena masyarakat bilang masih ada korban di hutan, tetapi mereka belum bisa mengecek karena aparat keamanan masih berjaga-jaga,” kata Pastor Santon saat dihubungi, Sabtu kemarin.
Menurut Pastor Santon, ia bersama sejumlah tokoh masyarakat di Deiyai telah diundang Bupati Deiyai Ateng Edowai pada Jumat.
“Bupati ternyata telah menerima empat nama jenazah di RSUD Paniai dari direktur rumah sakit. Akan tetapi, Bupati Deiyai juga menyatakan nama keempat jenazah itu belum dapat diumumkan,” kata Pastor Santon.
Baca Juga: 6.000 Tentara dan Polisi Terjun ke Papua, Kapolri: Kalau Kurang Tambah Lagi