Suara.com - Polda Metro Jaya menindaklanjuti aksi mengibarkan bendera bintang kejora di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019) lalu. Dua orang yang berasal dari unsur pengunjuk rasa itu ditangkap karena aksi tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan aksi tersebut dianggap sebagai tindakan permufakatan jahat atau makar terhadap negara. Karena itu dua orang tersebut ditangkap pada Jumat (30/8/2019).
"Tim Gabungan Jajaran Ditreskrimum telah melakukan penangkapan terhadap 2 orang pelaku tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara dan atau permufakatan akan melakukan kejahatan terhadap keamanan negara dan makar," ujar Argo saat dikonfirmasi, Sabtu (31/8/2019).
Dua orang yang ditangkap adalah Anes Tabuni dan Charles Kossay. Anes dan Charles diduga berperan sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) aksi yang membuat undangan unjuk rasa, membuat bendera dan berorasi.
Baca Juga: Pengibaran Bendera Bintang Kejora Dibiarkan Agar Tak Lahirkan Perlawanan
"Peran dia korlap Jakarta Timur, orasi diatas mobil komando bersama saudara Anes," jelas Argo.
Pada penangkapan itu, pihak kepolisian menyita beberapa barang bukti. Di antaranya adalah 2 unit handphone milik dua pelaku, satu spanduk, satu kaos dengan gambar bintang kejora, satu selendang bergambar bintang kejora, dan satu unit toa.
Charles dan Anes diduga melanggar pasal 106 Juncto pasal 87 dan atau pasal 110 KUHP tentang tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara dan atau permufakatan akan melakukan kejahatan terhadap keamanan negara dan makar.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta proses hukum mahasiswa yang mengibarkan Bendera Bintang Kejora di depan Istana Merdeka, Rabu (28/8/2019) kemarin. Tindakan itu langsung diinstruksikan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.
Menurut Jenderal Tito, demonstran yang berasal dari mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme itu harus diproses hukum.
Baca Juga: Bendera Bintang Kejora Dikibarkan Depan Istana, Wiranto: Pasti Ada Hukumnya
"Ada juga peristiwa pengibaran bendera di Jakarta di mana saya sudah perintahkan Kapolda tangani. Tegakan hukum sesuai apa adanya kita harus hormati hukum," kata Jenderal Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).