Suara.com - Belum lama ini, beredar sebuah artikel yang menuliskan bahwa seorang pria Arab Saudi secara tak sengaja membeli bukan cuma satu, tapi sekaligus dua pesawat Airbus A350-1000, untuk ulang tahun putranya. Diceritakan bahwa awalnya mencari model pesawat (mainan), pria itu pun disebut lantas sudah membayar lewat kartu kredit hingga akhirnya diberi tahu bahwa pesawat pesanannya siap dikirim.
Kisahnya pun segera viral di jaringan media sosial serta di aplikasi perpesanan. Itu juga terutama karena beberapa media pun kemudian ikut melansir kisahnya. Masalahnya, benarkah kabar atau kisah itu?
Hasil Penelusuran
Penjelasan sekaligus bantahan terhadap kisah yang viral itu nyatanya sudah dirilis oleh laman Cek Fakta AFP pada 28 Agustus 2019. Disebutkan bahwa screenshot berita media online tentang "pria Saudi pembeli pesawat Airbus" itu memang marak beredar dalam beberapa hari lalu, antara lain di Kenya dan India.
Baca Juga: Salah Kirim Email, Maskapai Ini Bikin Panik Calon Penumpang Pesawat
Seperti ditulis AFP, di media sosial sebenarnya cukup banyak netizen yang meragukan, dengan menganggap bahwa kejadian itu rasanya tak masuk akal. Sementara sebagian netizen lainnya berkomentar dengan candaan, berharap jika saja mereka juga punya ayah atau keluarga yang sekaya itu.
Diketahui pula, bahwa beberapa media kemudian melansir ulang artikel yang ternyata berasal dari situs bernama Thin Air Today tersebut. Di antaranya adalah situs Middle East Monitor, juga Times Now asal India yang belakangan sudah memuat koreksi terhadap artikel tersebut. Beberapa situs Indonesia, termasuk Suara.com pada 28 Agustus (saat ini sudah dikoreksi -Red), juga sempat memuat terjemahan berita itu dari Middle East Monitor.
Sebagaimana dijelaskan artikel AFP, tulisan yang dimuat Thin Air Today itu nyatanya adalah kisah fiktif belaka, karena situs itu sendiri memasang disclaimer kecil di bagian bawah lamannya yang menyebutkan bahwa "semua konten adalah satire (lucu-lucuan)".
Lebih jauh, tim Cek Fakta AFP mengaku bahkan sudah berkomunikasi melalui Twitter dengan pemilik situs yang menolak menyebutkan identitasnya, di mana dia mengakui bahwa situsnya hanya untuk lucu-lucuan.
"Saya memiliki situs satir berbasis penerbangan, hanya untuk iseng," katanya. "Dan itu (hanya) untuk komunitas penerbangan. Tujuannya bukanlah untuk menyebarkan kabar bohong, tapi untuk bersenang-senang dan (sembari) berpikir," tambahnya.
Baca Juga: Pilot Ini Dilarang Terbangkan Pesawat Usai Kirim Pesan Ingin Bunuh Diri
Penelusuran bahkan dilakukan AFP ke pihak Airbus, yang sekaligus memberi gambaran bahwa proses pembelian pesawat tidaklah mungkin terjadi sesederhana itu, apalagi secara "tak sengaja" oleh seseorang yang kemudian membayar menggunakan kartu kredit.
"Pertama, perlu ada ekspresi ketertarikan (pembelian) oleh maskapai penerbangan atau pemerintah yang mengarah pada digelarnya diskusi soal kebutuhannya. Setelah itu, akan ada proses tender, yang kemudian diikuti dengan negosiasi harga yang bisa melibatkan direksi," jelas Manajer Hubungan Media Airbus, Matthieu Duvelleroy, berbicara kepada AFP.
"Setelah harga disepakati, kontrak akan disiapkan dan kemudian ditandatangani, dan lantas pembayaran pertama dilakukan yang diikuti validasi jadwal pembayaran. Para pihak kemudian akan menyepakati tanggal pengiriman yang terkait dengan proses produksi," kata Duvelleroy, sambil menambahkan bahwa masih banyak tahap lainnya di sepanjang proses itu.
"(Jadi) Anda tak mungkin membeli (pesawat) A350 dengan kartu kredit pribadi. Itu sepertinya kabar bohong (belaka)," pungkasnya.
Kesimpulan
Meski sumber artikel yang banyak dilansir media online Indonesia yaitu situs Middle East Monitor tergolong serius, diketahui bahwa Thin Air Today sebagai sumber aslinya hanyalah situs yang memuat artikel-artikel satire (lucu-lucuan). Lebih jauh, kemungkinan bahwa kisah itu benar pun, telah dibantah pihak Airbus, dengan menyebut bahwa proses membeli pesawat tidak sesederhana yang diceritakan artikel tersebut. Dengan demikian, artikel itu pada dasarnya hanyalah kabar palsu (mis-disinformasi) dalam kategori satire.