"Pertama, perlu ada ekspresi ketertarikan (pembelian) oleh maskapai penerbangan atau pemerintah yang mengarah pada digelarnya diskusi soal kebutuhannya. Setelah itu, akan ada proses tender, yang kemudian diikuti dengan negosiasi harga yang bisa melibatkan direksi," jelas Manajer Hubungan Media Airbus, Matthieu Duvelleroy, berbicara kepada AFP.
"Setelah harga disepakati, kontrak akan disiapkan dan kemudian ditandatangani, dan lantas pembayaran pertama dilakukan yang diikuti validasi jadwal pembayaran. Para pihak kemudian akan menyepakati tanggal pengiriman yang terkait dengan proses produksi," kata Duvelleroy, sambil menambahkan bahwa masih banyak tahap lainnya di sepanjang proses itu.
"(Jadi) Anda tak mungkin membeli (pesawat) A350 dengan kartu kredit pribadi. Itu sepertinya kabar bohong (belaka)," pungkasnya.
Kesimpulan
Baca Juga: Salah Kirim Email, Maskapai Ini Bikin Panik Calon Penumpang Pesawat
Meski sumber artikel yang banyak dilansir media online Indonesia yaitu situs Middle East Monitor tergolong serius, diketahui bahwa Thin Air Today sebagai sumber aslinya hanyalah situs yang memuat artikel-artikel satire (lucu-lucuan). Lebih jauh, kemungkinan bahwa kisah itu benar pun, telah dibantah pihak Airbus, dengan menyebut bahwa proses membeli pesawat tidak sesederhana yang diceritakan artikel tersebut. Dengan demikian, artikel itu pada dasarnya hanyalah kabar palsu (mis-disinformasi) dalam kategori satire.