Salahkan Pemerintah Indonesia, Bos Taksi Malaysia Berulah Lagi?

Sabtu, 31 Agustus 2019 | 20:12 WIB
Salahkan Pemerintah Indonesia, Bos Taksi Malaysia Berulah Lagi?
Shamsubahrin Ismail - (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video Shamsubahrin Ismail, pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services, lagi-lagi viral.

Di video kali ini, ia berada di dalam mobil dan meracau menyalah-nyalahkan pemerintah Indonesia.

Ia mengatakan, rakyat Indonesia itu miskin karena salah pemerintahnya. Pernyataan itu ia kaitkan dengan Gojek.

"Rakyat Islam Indonesia tidak salah kalau dikatakan miskin. Yang salah itu kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," seru bos taksi Malaysia itu, dikutip dari unggahan video di Instagram @newstijen, Sabtu (31/8/2019).

Baca Juga: Akun Instagram Bos Taksi Malaysia Hina Indonesia Diserbu Hujatan Warganet

"Pemerintah Malaysia harusnya tidak mengikuti jejak kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap untuk membawa Gojek?" imbuhnya.

Belum diketahui lokasi dan waktu diambilnya video itu, apakah setelah atau sebelum ia meminta maaf.

Sebelumnya Shamsubahrin Ismail menolak kebijakan Menteri Pemuda dan Olahraha (Menpora) Malaysia Syed Saddiq yang memberikan izin kepada Gojek untuk beroperasi di Malaysia.

Ia menganggap Gojek tidak bisa menjamin kehidupan pemuda Malaysia. Ia lantas membandingkan budaya Indonesia dan Malaysia hingga terlontar kata-kata Indonesia miskin.

"Gojek berhasil di Indonesia karena angka kemiskinan mereka sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," katanya.

Baca Juga: Bos Hina Indonesia, Review Perusahaan Taksi Malaysia di Google Anjlok

"Juga budaya mereka berbeda. Di Indonesia, perempuan bisa memeluk pengemudi, tetapi bagaimana di Malaysia? Apakah kita ingin perempuan-perempuan kita memeluk ojek?" tambah Shamsubahrin Ismail, seperti yang dikutip dari Free Malaysia Today, Jumat (23/8/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI