Tsani Annafari: Sejumlah Capim KPK Kucing Kurap

Jum'at, 30 Agustus 2019 | 20:01 WIB
Tsani Annafari: Sejumlah Capim KPK Kucing Kurap
Penasihat KPK, M Tsani Annafari, saat beorasi di aksi Solidaritas Selamatkan KPK yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil Darurat KPK bersama Wadah Pegawai KPK di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019). [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi, M Tsani Annafari meminta Presiden Jokowi dan DPR RI untuk lebih ketat menyeleksi calon pimpinan KPK yang berintegritas. Capim KPK yang ada kekinian dinilainya sebagai kucing kurap.

Permintaan itu diteriakkan Tsani saat beorasi di aksi Solidaritas Selamatkan KPK yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil Darurat KPK bersama Wadah Pegawai (WP) KPK di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019).

Tsani bahkan melabeli capim-capim yang bermasalah tersebut dengan sebutan kucing kurap, karena tak mau mengajukan Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) ke KPK.

"Capim bermasalah itu ibarat kucing yang banyak kurapnya, mau enggak KPK dipimpin oleh kucing yang banyak kurapnya?" kata Tsani di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019).

Baca Juga: Kawal Proses Pemilihan Capim KPK

Menurutnya, proses seleksi capim KPK yang buruk ini akan menular ke seluruh pegawai KPK, sehingga nantinya bisa menilai pelaporan LHKPN itu tidak penting.

"Kalau capimnya tadi kurapnya enggak lapor LHKPN, nanti semua pegawai KPK ketularan. Kalau kurapnya tadi itu pelanggaran etik, nanti semua pegawai KPK itu ketularan melanggar etik," tegasnya.

Dia berharap Jokowi dan DPR tidak menutup mata dengan proses seleksi capim KPK.

"Mudah-mudahan teriakan kita ini didengar bukan hanya oleh Pak Jokowi tapi juga anggota DPR yang memilih Pimpinan KPK," tegasnya.

Baca Juga: IPK Hanya Naik 1 Poin, Capim KPK Sujanarko Kritik Agus Rahardjo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI