Suara.com - Belum lama ini, publik dibuat terharu dengan aksi seorang bocah lelaki berusia 8 tahun yang rela mendaki gunung tertinggi di Taiwan demi mendiang ibunya.
Dilansir Suara.com dari laman Nextshark, Jumat (30/8/19) bocah lelaki yang diketahui bernama Tzou Ze Gang ini rela menghabiskan waktu dua hari untuk mencapai puncak Gunung Jade.
Tzou tiba di puncak gunung sambil membawa foto mendiang ibunya.
Tidak sendirian, Tzou ditemani sang ayah tercinta yakni Pin Wei Gang. Ekspedisi tersbut dimulai keduanya pada tanggal 18 Agustus lalu bersama kedua anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: 9 Jam Mendaki Gunung Gede, Demi Bunga Keabadian di Alun-alun Surya Kencana
Kisah mengharukan putranya ini diunggah sang ayah lewat akun Facebook pribadi miliknya.
Pin bercerita bahwa Tzou kala itu masih berusia empat tahun saat ibunya bercerita tentang Gunung Jade.
Keduanya sempat bermaksud untuk mendaki Gunung Jade bersama, namun rencana itu batal karena sang ibu harus menjalani operasi pada bagian kaki.
"Saat kamu menjelajah dunia nanti di masa depan, kamu bisa membawa barang-barangku," tulis sang ayah menirukan ucapan sang istri sebelum meninggal dunia.
Ibu dari bocah lelaki berusia delapan tahun tersebut menghebuskan nafas terakhir pada tahun lalu akibat sakit yang dideritanya.
Baca Juga: Hobi Naik Gunung, Debi Sagita Beberkan 19 Barang Wajib Dibawa saat Mendaki
Ingin menepati janji mendiang ibundanya, Tzou lantas mendaki Gunung Jade.
Pin mengaku terus memotivasi putranya ketika mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan panjang.
"Yu Shan adalah titik tertinggi di Taiwan. Saya yakin, kita akan lebih dekat dengan ibu di atas sana," ungkap Pin menyemangati putranya.
Ketika telah tiba di puncak, bocah lelaki ini berteriak, "Ibu, kami sudah sampai di puncak. Saya membawamu ke pucak Gunung Jade," katanya sambil memegang foto sang ibu.
Perjalanan yang dilalui Tzou dan ketiga anggotanya tidak mudah untuk mencapai puncak.
Sebelum sampai di tempat tujuan mereka sempat melalui berbagai tantangan termasuk cuaca buruk.
Mereka harus berhenti beberapa kali untuk menyesuaikan kemampuan mendaki sang putra.
Menjelang 200 meter terakhir terdapat trek menanjak, namun tanah terjal tersebut dapat dilalui dengan mulus oleh Tzou.
Tidak sedikit warganet tersentuh dengan kisah bocah lelaki yang mendaki gunung tertinggi di Taiwan tersebut.