Video Ceramah UAS Soal Minta Maaf Beredar, Politikus PKPI: Ini Sindiran

Jum'at, 30 Agustus 2019 | 07:45 WIB
Video Ceramah UAS Soal Minta Maaf Beredar, Politikus PKPI: Ini Sindiran
Ustaz Abdul Somad saat tiba di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/8). [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi menanggap video ceramah Ustaz Abdul Somad tentang perlunya minta maaf.

Melalui jejaring Twitter @TeddyGusnaidi, Teddy Gusnaidi mengunggah potongan video ceramah tersebut.

Dalam narasi yang dituliskan, Teddy menyebutkan bahwa isi ceramah tersebut merupakan sindiran kepada seorang.

Ia lantas menyinggung sosok seperti Firaun yang sombong dan tidak pernah mau meminta tidak akan mendapat tempat terbaik di akhirat seperti yang disebutkan dalam ceramah.

Baca Juga: Beredar Video Lawas UAS Soal Perlunya Minta Maaf, Berikut Isinya

"Orang ini sepertinya sedang menyindir Somad. Dia bilang Firaun gak pernah minta maaf, orang sombong tidak pernah minta maaf dan tidak akan masuk surga," cuit @TeddyGusnaidi, Selasa (27/8/2019)

Secara gamblang, penulis buku Seandainya saya presiden tersebut menganggap bila orang sombong dan ngotot layak mendapatkan kecaman.

"Songong nih orang..perlu didemo berjilid-jilid, bagi kaum al-ngotot, menyindir somad sama saja menghina agama!," imbuhnya.

Cuitan Teddy Gusnaidi soal ceramah meminta maaf. (Twitter/@TeddyGusnaidi)
Cuitan Teddy Gusnaidi soal ceramah meminta maaf. (Twitter/@TeddyGusnaidi)

Cuitan Teddy Gusnaidi seketika mendapat tanggapan dari warganet yang turut memberikan sindiran seperti ini.

"Dengar wahai Sobat Somad!!! Orang sombong gak perlu minta maaf, karena orang sombong pasti mulutnya lebih monyong dari otaknya," tulis @inesrinda.

Baca Juga: Arie Untung Tanggapi Ceramah UAS tentang Salib yang Disoal

"Emang lebih gampang menasehati org lain daripada diri sendiri, begitupun somad," komen @Mmahalik2.

Sebelumnya diketahui, UAS menuai kontroversi terkait beredarnya video viral ceramah tentang hukum melihat salib.

Sejumlah pihak menganggap hal itu menyinggung simbol agama orang Kristen dan Katolik hingga UAS dilaporkan ke polisi. Tak lama, UAS memberikan klarifikasi bahwa video itu merupakan video lama yang disampaikan untuk intern muslim.

Meski begitu, UAS siap menghadapi proses hukum yang dituntutkan.

"Sebagai warga negara yang baik saya tidak akan lari, tidak akan mengadu, saya tidak akan takut karena saya tidak merasa salah dan saya tidak pula ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa," tandas UAS dalam video saat ceramah di Masjid At-Taqwa, Simpang Kelayang, Indragiri, Riau pada 17 Agustus lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI