Kominfo: Tidak Ada Pemutusan Akses Komunikasi Telepon di Papua

Kamis, 29 Agustus 2019 | 20:23 WIB
Kominfo: Tidak Ada Pemutusan Akses Komunikasi Telepon di Papua
ILUSTRASI - Rakyat Papua di Deiyai saat duduki kantor bupati, 26 Agustus 2019. [Yuli Mote for SP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantah telah mematikan akses komunikasi penggunaan telepon dan pesan singkat saat terjadi kericuhan di Kota Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019).

Direktur Jenderal Aplikasi Informasi Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan tidak ada pemutusan telekomunikasi di Jayapura, Papua.

"Tidak ada pemutusan telekomunikasi," ujar Semuel saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (29/8/2019).

Berdasarkan laporan operator, Semuel mengatakan ada kabel koneksi antar Base Transceiver Station (BTS) dibakar massa. Ia menyebut kabel koneksi antar BTS yang dibakar itu menyebabkan jaringan selular mati.

Baca Juga: Anggota DPRD Paniai Serukan Papua Merdeka, Gerindra: Kader Wajib Jaga NKRI

"Dari laporan operator, kabel koneksi antar BTS dibakar massa. Ini yang mengakibatkan jaring selular mati," kata dia.

Selain itu ia menyebut ada 313 BTS yang tidak berfungsi dengan baik di Papua.

"Ada 313 BTS yang tidak berfungsi," tandasnya.

Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme Dan Militerisme melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8). [Suara.com/Arya Manggala]
Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme Dan Militerisme melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8). [Suara.com/Arya Manggala]

Diberitakan sebelumnya, akses komunikasi menggunakan telepon dan pesan singkat di Kota Jayapura, Papua, dikabarkan dimatikan sejak pukul 15.30 WIT ketika massa yang berunjuk rasa anti-rasisme mulai menuju arah Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (29/8/2019).

Pantauan Antara dari Jayapura, Papua, setelah akses internet diblokir selama kurang lebih dua minggu, kini akses komunikasi lainnya juga tidak dapat digunakan.

Baca Juga: Gerindra Akan Usut Kadernya di DPRD Paniai yang Serukan Papua Merdeka

Subarna, salah satu warga Jayapura kepada Antara di Jayapura mengatakan gelisah karena tidak dapat menghubungi keluarga di rumah untuk mengecek situasi.

"Saya telepon berulang-ulang tapi tidak bisa, saya khawatir keluarga, jangan sampai masih ada yang di jalan," katanya

Senada dengan Subarna, Markus mengatakan setelah dipulangkan lebih awal oleh kantornya, dirinya juga agak takut untuk melewati rute jalan pulang.

"Infonya di Abepura sudah rusuh karena ada aksi pembakaran, makanya kami yang bekerja di perbankan dipulangkan lebih awal," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI