Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan keinginannya untuk masuk ke Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta. PSI mengaku memiliki kriteria yang cocok untuk menjadi Wagub.
Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PSI, William Aditya, menyebut partai yang diketuai Grace Natalie itu tidak akan walk out dari pembentukan Pansus. Ia menyebut posisi Wagub pengganti Sandiaga Uno penting untuk diawasi.
"Terkait pemilihan wagub, kami tidak akan walk out dari Pansus itu. Kami akan berpartisipasi dalam Pansus," ujar William saat dihubungi, Kamis (29/8/2019).
PSI disebut William memiliki dua kriteria yang layak untuk menduduki kursi DKI 2 itu. Salah satunya adalah tidak pernah divonis bersalah atas kasus korupsi.
Baca Juga: Raih Suara Terbanyak, Anggota DPRD Jakarta Ini Akan Bangun Rumah Aspirasi
Kedua, Calon Wagub tidak boleh memiliki rekam jejak intoleransi terhadap masyarakat.
Menurutnya kriteria tersebut belum rinci tapi sudah sesuai dengan nilai yang dianut PSI.
"Calon Wagub tak boleh pernah divonis bersalah atas tidak pidana korupsi atau punya riwayat mendiskriminasi kaum marjinal," kata William.
Kriteria tersebut tidak mengartikan dua calon yang sekarang sedang berproses, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu tidak sesuai. Menurutnya saat ini masih terlalu dini untuk menilai dua calon tersebut sesuai kriteria atau tidak.
"Kami tidak mau terlalu dini menilai dua calon yang ada, kami tetapkan dulu kriteria kami," jelas William.
Baca Juga: Eks Staf Ahok Jadi Anggota DPRD Jakarta, Ima Mahdiah Merasa Terbebani
Selain kriteria, William mengatakan pihaknya ingin mengubah mekanisme pemilihan dalam Tata Tertib paripurna pemilihan Wagub. Ia ingin calon Wagub nantinya dites secara terbuka di hadapan masyarakat oleh DPRD.
"Kita akan dorong mekanisme public hearing, dibuka di publik, disorot media, masyarakat bisa datang, anggota DPRD menginterview calon Wagubnya," pungkasnya.