Suara.com - Pencabutan status ibu kota dari Jakarta semakin jelas setelah Presiden Joko Widodo telah menyebutkan lokasi yang akan menjadi ibu kota baru. Namun hal itu tidak membuat niat untuk mengembangkan Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta surut.
Hal tersebut diungkap oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar. Ia menegaskan MRT akan terus melakukan pengembangan infrastruktur ke berbagai wilayah di Jakarta.
"Meskipun pindah ibu kota, pembangunan infrastruktur tetap berjalan," kata William di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
Pasalnya, sudah banyak rakyat Jakarta yang menggunakan MRT sebagai kendaraan umun sehari-hari. Karena itu MRT dianggapnya sudah menjadi bagian penting bagi pembangunan di Jakarta.
Baca Juga: Bukan MRT Atau LRT, Ibu Kota Baru Akan Dibuatkan Bus Rapid Transit
"MRT menjadi bagian dalam pembangunan kota metropolitan. Komitmen ini tetap berjalan" kata William.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim pemindahan ibu kota tidak berpengaruh pada pembangunan di Jakarta. Bahkan, menurutnya rencananya dalam melakukan pembangunan di Jakarta akan dipercepat.
Anies mengatakan rencana jangka panjang untuk pembangunan di Jakarta tetap berjalan. Ia menyebut salah satu rencana tersebut adalah urban regeneration.
Rencana urban regeneration ini disebut Anies sudah dibicarakan dengan Jokowi. Namun ia belum menyebutkan detil dari rencana jangka jangka panjang tersebut.
"Disebutkan oleh Bapak Presiden sebagai salah satu item bahwa rencana melakukan urban regeneration di Jakarta tetap jalan terus. Itu tetap jalan terus," ujar Anies di Halte MRT Istora Mandiri, Senin (26/8/2019).
Baca Juga: MRT Jakarta Rugi Rp 507 Juta saat Mati Listrik Massal