Suara.com - Kepolisian memastikan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, memunyai angka kriminalitas yang rendah. Dua kabupaten itu masuk dalam wilayah yang akan dijadikan ibu kota baru pengganti Jakarta.
"Saya kira kalau dilihat peta di Kaltim, memang 2 kebupaten itu menempati posisi yang menengah ke bawah dari segi kriminalitas," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Timur, Kombes Ade Yaya Suryana, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Ade menuturkan, Penajam Paser Utara memunyai angka kriminalitas yang lebih rendah ketimbang Kutai Kartanegara. Sebab, Penajam Paser Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran.
"Apalagi kalau PPU. Kalau PPU itu kan memang boleh dikatakan kabupaten pecahan dari Kabupaten Paser, jadi relatif sedikit untuk angka kriminalitas maupun kegiatan permasalahan sosial," kata dia.
Baca Juga: Sofyan Djalil : 90 Persen Tanah di Ibu Kota Negara Baru adalah Milik Negara
Lebih jauh, Ade menyebut jika Polda Kalimantan Timur akan meningkatkan pengamanan secara khusus guna persiapan pemindahan ibu kota.
Menurutnya, dengan angka kriminalitas yang rendah menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur.
"Saya kira presiden salah satu pertimbangannya itu (kriminal rendah), untuk menentukan di sana," tutup Ade.