Gubernur Papua Ditolak Mahasiswa, Mendagri: Lukas Sudah Izin ke Saya

Rabu, 28 Agustus 2019 | 14:54 WIB
Gubernur Papua Ditolak Mahasiswa, Mendagri: Lukas Sudah Izin ke Saya
Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar keterangan pers usai ditolak menemui mahasiswa Papua di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Selasa (27/8/2019) malam. (Suara.com/Dimas Angga P)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo tak mempermasalahkan Gubernur Papua Lukas Enembe yang berkunjung ke Asrama Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Alasannya, Lukas sudah lebih dulu meminta izin kepada dirinya untuk menemui Mahasiswa Papua di asrama tersebut.

"(Lukas) sudah izin saya, bahwa dia akan ketemu mahasiswa Papua, Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa)," kata Tjahjo di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Rabu (28/8/2019).

Diketahui, Tjahjo sempat melarang kepala daerah Papua dan Papua Barat keluar daerah mengingat situasi di daerah mereka masih memanas pasca adanya aksi diskriminasi dan rasial di Jawa Timur.

Baca Juga: Sentil Kominfo, Ombudsman: Blokir Internet Papua Hambat Pelayanan Publik

Kendati begitu, Tjahjo enggan berkomentar lebih banyak terkait kunjungan Lukas Enembe ke Surabaya.  Politikus PDI Perjuangan itu juga tak mau menanggapi ihwal adanya penolakan dari mahasiswa Papua saat Lukas Enembe mencoba menemuinya di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

Sebelumnya, Lukas Enembe dan Khofifah mengunjungi Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (27/8) kemarin. Namun, mereka justru mendapat penolakan keras dari mahasiswa yang bahkan melakukan pelemparan batu dari dalam asrama serta memukul kursi lipat ke pagar untuk mengusir rombongan.

Dari dalam halaman, penghuni asrama tersebut berteriak ke arah rombongan Gubernur Papua beserta Gubernur Jawa Timur dan media yang hadir.

"Baca ini, baca ini baca. Bisa baca atau tidak," ujar para mahasiswa sambil menunjuk spanduk bertuliskan 'Siapapun yang Datang Kami Tolak.' teriak mereka.

Selain itu, mereka juga menginginkan rombongan Gubernur Papua dan Jawa Timur, untuk melepas aksesoris berbentuk Garuda.

Baca Juga: Pembakar Lapas Sorong saat Papua Rusuh Ternyata Dilakukan Napi

Karena mendapat perlakuan tidak baik, dua kepala daerah itu beserta rombongan seperti Kapolda Jatim serta Kapolrestabes Surabaya, langsung meninggalkan lokasi yang berada di Jalan Kalasan Surabaya ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI