Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengusulkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terus-terusan mengalami kerugian sebaiknya dihapus. Sebab, kekinian banyak BUMD yang merugi.
Pernyataan itu disampaikan Tjahjo usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah dengan tema 'Penguatan BUMD Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik Sesuai Tata Kelola Perusahaan yang Baik' di Grand Hotel Paragon, Jakarta Barat, Rabu (28/8/2019).
Tjahjo menilai sudah semestinya BUMD mengalami keuntungan bukan justru sebaliknya.
"Namanya BUMD harus untung kalau yang rugi ya dihapuskan saja," kata Tjahjo.
Baca Juga: Baiturahman Ancol Raih Predikat Masjid Terbaik Milik BUMD di Jakarta
Tjahjo menuturkan, setidaknya ada 1097 BUMD di seluruh Indonesia. Namun sebagian besar dari BUMD justru mengalami kerugian.
"Sudah banyak yang rugi masih mengajukan lagi BUMD, saya kira ini sesuatu yang harus dicegah," ujarnya.
Sebelumnya, Tjahjo mengungkapkan 70 persen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia mengalami kerugian hingga pemerintah harus mengeluarkan subsidi sebesar Rp 5 triliun untuk menutupinya.
Tjahjo menduga kerugian PDAM tersebut bisa terjadi akibat pengelolaan yang tidak baik. Di sisi lain, kata dia, ada pula oknum-oknum nakal yang mengambil keuntungan PDAM.
"Kalau PDAM, harusnya untung, tapi untungnya di bagi-bagi, ya entah di bagi oleh siapa saya enggak ngomong ya. Ini kok masa semua hampir 70 persen PDAM rugi, total rugi semua, ini kan kasihan," kata Tjahjo.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Pastikan Bakal Tutup BUMD yang Bermasalah