Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyarankan agar ibu kota dapat dipindah ke wilayah Jonggol yang lokasinya tak jauh dari Jakarta. Menurutnya, pemindahan ibu kota ke Jonggol lebih mudah ketimbang harus ke Kalimantan.
Apalagi, kata Fadli, infrastruktur di wilayah Jonggol sudah tersedia dan masih banyak lahan kosong yang luas.
"Loh kalau Jonggol itu split capital, lebih mudah, infrastrukturnya tidak terlalu sulit, jalan sudah ada, lahan masih ada. Nah kalau split capital itu lebih mudah seperti halnya waktu Kuala lumpur dengan Putra Jaya itu namanya split capital. Jadi bukan pindahkan ibu kota, ibu kota cuma jaraknya 25 km kok yang namanya Putra Jaya," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Diketahui Presiden Joko Widodo sendiri telah menentukan lokasi ibu kota baru yakni di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara. Kendati begitu, Fadli berujar bahwa usulan Jokowi tersebut baru hanya sekadar rencana yang belum mutlak.
Baca Juga: Emak-emak PNS Was-was Ibu Kota Pindah: Gimana Nasib Anak dan Suami?
"Itu kan niat, belum tentu niat yang mutlak bisa saja saya kira di jalan setelah melalui kajian yang mendalam itu bisa berubah. Di situlah harusnya presiden mendengarkan rakyat, ini kan bukan raja. Kalau raja menitahkan saya mau pindahkan ke situ, itu boleh kalau raja. Ini kan bukan kerajaan, ini negara demokrasi," tutur Fadli.
Waketum Gerindra itu menjelaskan bahwa Kaltim menjadi lokasi ibu kota baru bisa saja gagal jika DPR tak menyetujuinya. Bahkan rencana pemindahan ibu kota sekalipun dapat gagal.
"Bisa dong, bisa saja tetap di Jakarta kok. Apalagi tiba-tiba nanti tahun depan urusannya sudah lain, mati listrik lagi misalnya. Kemudian apa, orang juga lupa iya kan, nanti lihat saja lah apa yang saya omongin hari ini," ujar Fadli.
Sebelumnya, usulan Jonggol sebagai lokasi baru ibu kota juga diucapkan oleh Waketum Gerindra Edhy Prabowo. Pemilihan Jonggol itu juga bahkan merupakan usulan dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Ini alasan yang kami dapat arahan dari ketua umum kami yang memang Gerindra secara umum bahwa semangat untuk pindah tidak ada yang menghalangi silakan saja. Tetapi kalau mau dipilih tempat, Pak Prabowo sendiri kami Gerindra ingin kalau bisa di sekitar Jakarta, Jonggol sebagai misal, tidak terlalu jauh tinggal penguatan-penguatan," ujar Edhy.
Baca Juga: Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Mahfud MD: UU DKI Jakarta Harus Diubah