Kerusuhan Beruntun di Papua Barat, Total 26 Kasus Diselidiki Polisi

Rabu, 28 Agustus 2019 | 13:18 WIB
Kerusuhan Beruntun di Papua Barat, Total 26 Kasus Diselidiki Polisi
Penampakan kantor DPRD Papua Barat dibakar massa saat kerusuhan di Manokwari. (Jubi.co.id).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Daerah Papua Barat menangani sebanyak 26 laporan terkait kerusuhan yang beruntun terjadi di sejumlah daerah sejak Senin (19/8) hingga Rabu (21/8).

Direktur Krimum Polda Papua Barat, Kombes Pol Robert Dakosta mengutarakan, dari 26 laporan dan tempat kejadian perkara itu polisi sudah menahan delapan tersangka.

"Sebagian besar masih dalam proses penyelidikan serta pengumpulan alat bukti, termasuk keterangan saksi," kata Dakosta seperti dikutip dari Antara, Rabu (28/8/2019).

Ia menyebutkan, pada kerusuhan di Manokwaru pada 19 Agustus 2019 polisi sudah menangkap tujuh tersangka. Pengembangan masih berlanjut untuk seluruh kasus yang ditangani terkait aksi rusuh tersebut.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Papua Geruduk Istana dan Mabes TNI

Robert merinci, tersangka pelaku pada peristiwa di Manokwari masing-masing berinisial ASK, BW, MA, DA, YS, MSW serta AI. Sedangkan satu tersangka terkait kasus Sorong berinisial AI.

ASK, lanjutnya, disangka terlibat pembakaran mobil pada kerusuhan di Serum Daihatsu Jalan Yossudarso Manokwari, BW terkait pembakaran rumah produksi sekaligus toko Haway Bakeri, MA terkait perusakan dan pembakaran ATM Bank Mandiri, DA perusakan ATM BNI, YS terkait penjarahan di Toko Emont Store, serta AI terkait pembakaran bendera merah putih.

"Sedangkan satu TSK di Sorong berinisial KW ini terkait kasus perusakan dan pembakaran gedung lembaga pemasyarakatan. Untuk Fakfak belum ada tersangka yang kami tetapkan," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini polisi bekerja keras untuk mengungkap seluruh laporan tersebut. Polda Papua Barat dibantu tim Inafis Mabes Polri dalam menangani seluruh kejadian.

"Pengumpulan bukti terus kami lakukan. Kami berusaha penanganan seluruh bisa selesai secepatnya," ujarnya. 

Baca Juga: Kapolri: Penambahan Pasukan ke Papua Barat dan Nduga Bukan karena Kerusuhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI