Kapolri Minta Mahasiswa Papua Menghormati Budaya Lokal Daerah Tempat Kuliah

Rabu, 28 Agustus 2019 | 12:06 WIB
Kapolri Minta Mahasiswa Papua Menghormati Budaya Lokal Daerah Tempat Kuliah
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat berada di Surabaya. [Suara.com/Achmad Ali]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berkunjung ke Jayapura, Papua Sejak Selasa (27/8//2019) malam. Mereka melakukan pertemuan tertutup dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Pertemuan tertutup itu diikuti sekitar 50 orang. Kapolri dalam pertemuan tersebut para tokoh agama memberikan saran agar tidak terjadi diskriminasi terhadap orang Papua.

Ia menjelaskan bahwa Undang-undang tentang Diskriminasi sudah ada sehingga bila ada yang melakukan sudah pasti akan dilakukan tindakan pelanggaran hukum, termasuk investigasi di Surabaya juga sudah dilakukan.

“Mahasiswa Papua yang bersekolah di luar diminta bisa menyesuaikan diri dengan budaya lokal setempat, seperti halnya yang masyarakat pendatang yang ada di Papua menghormati budaya setempat,” kata Jenderal Pol Tito Karnavian.

Baca Juga: LIVE STREAMING: Keterangan Kominfo soal Blokir Internet Papua

Dia mengatakan, dalam pertemuan itu juga ada yang menanyakan tentang penambahan personel di Manokwari dan Sorong, padahal personel yang dikerahkan ke wilayah Papua Barat untuk mengamankan pemilihan suara ulang (PSU) yang akan dilaksanakan di Pegunungan Arfak dan Sorong.

"Kalau hanya untuk mengamankan aksi demo yang dilakukan cukup dengan pasukan organik yang ada," katanya.

Namun bila situasi sudah aman maka pasukan tersebut akan ditarik kembali, kata Tito Karnavian, seraya menjelaskan untuk kasus Nduga itu disebabkan adanya pembantaian terhadap 34 orang karyawan PT. Istaka Karya.

“Ada beberapa kasus yang terjadi di Nduga, namun tidak dilakukan penambahan personel, tapi dengan terjadinya insiden pembantai terhadap karyawan yang sedang melakukan pembangunan jembatan maka pasukan ditambah untuk mengamankan dan melakukan penegakan hukum,” kata Kapolri.

Menyinggung tentang permintaan penarikan pasukan, Kapolri menegaskan hal itu bisa dilakukan bila ada tokoh yang kredibel yang menjamin keamanan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Rudiantara Tak Datang, Kominfo Tetap Jelaskan Blokir Internet Papua ke ORI

“Adakah yang bisa menjamin Egianus Kogoya dan kelompoknya tidak melakukan kekerasan?” kata Kapolri Jenderal TNI Tito Karnavian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI