Pembacaan Surat Pindah Ibu Kota ke Bangku Kosong dan 4 Berita Hit Lainnya

Rabu, 28 Agustus 2019 | 07:45 WIB
Pembacaan Surat Pindah Ibu Kota ke Bangku Kosong dan 4 Berita Hit Lainnya
Skema ibu kota baru Indonesia (Antara News)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak banyak anggota DPR yang hadir ketika dibacakan surat pemindahan ibu kota.

Kabar lainnya yang menjadi sorotan juga masih berkaitan dengan pemindahan ibu kota, yakni kepemilikan tanah oleh Prabowo Subianto. Berikut ulasan kelima berita terpopuler SUARA.com, Selasa (27/8/2019) kemarin:

1. Ketua DPR Bacakan Surat Pindah Ibu Kota Jokowi Kepada Bangku Kosong

Bangku kosong anggota DPR saat pengumuman Surat Jokowi soal pemindahan ibu kota. (Suara.com/Novian)
Bangku kosong anggota DPR saat pengumuman Surat Jokowi soal pemindahan ibu kota. (Suara.com/Novian)

Pemandangan kursi tanpa penghuni lagi-lagi terlihat dalam Rapat Paripurna ke-4 masa persidangan I masa sidang 2019-2020. Padahal dalam agenda rapat kali ini ada pemberitahuan dan pembacaan jika DPR RI telah menerima surat ihwal pemindahan ibu kota dari Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: JK soal Mobil Anyar Menteri Jokowi: Kita Hemat 5 Tahun

Pantauan Suara.com pada pukul 10.55 WIB saat rapat dimulai, hanya ada sekitar 60 kursi yang diduduki oleh anggota dewan yang terhormat. Jumlah itu terbilang sedikit dari total 560 anggota dewan yang berkantor di Senayan.

Baca selengkapnya

2. Tanggapi Pernyataan Lenis Kogoya, Gubernur Papua: Dia Kepala Suku Apa?

Gubernur Papua Lukas Enembe menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (26/8/2019). [Antara/Desca Lidya Natalia]
Gubernur Papua Lukas Enembe menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (26/8/2019). [Antara/Desca Lidya Natalia]

Tanggapi Pernyataan Lenis Kogoya, Gubernur Papua: Dia Kepala Suku Apa?

Gubernur Papua Lukas Enembe mempertanyakan kapasitas Staf Khusus Presiden untuk Papua yang juga Ketua Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya, terkait komentarnya seputar kerusuhan di Manokwari.

Baca Juga: Jokowi Sebut Kaltim Ibu Kota Baru, JK: DPR dan Pemerintah yang Memutuskan

Baca selengkapnya

3. Ada Lahan Prabowo di Ibu Kota Baru, Gerindra: Apa pun Beliau Siap Berikan

Prabowo Subianto [Antara]
Prabowo Subianto [Antara]

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto disebut bersedia menyerahkan lahan miliknya di Kalimantan Timur guna membangun ibu kota baru jika memang itu untuk merupakan kepentingan rakyat.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Terkait hal itu, Edhy pun meminta agar lahan milik Prabowo di lokasi yang direncanakan menjadi ibu kota baru tersebut tak perlu dipersoalkan.

Baca selengkapnya

4. Ternyata Ada Lahan Milik Prabowo di Ibu Kota Baru, Dahlan Iskan: Saya Tahu

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusia pimpin upacara HUT RI ke-74 di kantor Gerindra. (Suara.com/Ria Rizki).
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusia pimpin upacara HUT RI ke-74 di kantor Gerindra. (Suara.com/Ria Rizki).

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut bahwa lokasi Ibu Kota baru yang dipilih Presiden Joko Widod (Jokowi) yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara adalah bekas Hak Pengusahaan Hutan ITCI (International Timber Corporation Indonesia). Dahlan menyebut lahan itu bukan lagi milik ITCI melainkan milik Prabowo Subianto.

Dahlan menyampaikan tanggapannya terkait lokasi daerah yang dipilih Jokowi untuk menjadi Ibu Kota baru. Dari 1970 dirinya pernah merasakan tinggal di Kalimantan Timur. Sedikitnya ia mengetahui soal kehidupan di sana.

Baca selengkapnya

5. Jadi Istri Kedua, Otak di Balik Kasus Mayat Dibakar Mau Kuasai Harta Edi

Foto profil WhatsApp Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili. (istimewa).
Foto profil WhatsApp Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili. (istimewa).

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi membeberkan fakta terbaru terkait kasus Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana yang mayatnya dibakar di dalam mobil.

Dari penyidikan kasus ini, AK, sang istri yang menjadi otak pembunuhan sadis itu sengaja menghabisi nyawa suami dan anak tirinya karena ingin menguasai harta benda korban termasuk rumah. Nasriadi menyebut, AK merupakan istri kedua dari Edi.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI