Suara.com - Baru-baru ini, tepatnya pada 22 Agustus 2019, marak perbincangan di dunia maya dan jejaring sosial soal gempa 4,8 SR yang dikabarkan mengguncang wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) yang saat itu sudah ramai disebut-sebut menjadi calon daerah ibu kota baru Republik Indonesia.
Sumber informasinya beragam, termasuk di antaranya sejumlah akun media sosial yang memposting maupun mencuitkannya, begitu juga dengan beberapa media online. Salah satu media yang mempublikasikan hal tersebut pada 22 Agustus adalah situs Gelora.co lewat judul "Calon Ibukota Baru, Siang Tadi Gempa 4,8 SR Guncang Kalimantan Timur" (beritanya hingga 27 Agustus sore masih bisa diakses --Red).
"Tadi siang, tepatnya pukul 13.51 WIB, wilayah Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur diguncang gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR). Pusat gempa berada di koordinat 1,94 Lintang Selatan dan 116,1 Bujur Timur. Jaraknya 511 km arah Barat Laut Kota Makassar, 198 km arah Barat Daya Samarinda, 107 km arah Timur Laut Barabai," tulis situs itu di dua paragraf awalnya.
Tangkapan layar dari berita itu pun kemudian disebarluaskan lagi oleh beberapa akun medsos. Salah satunya adalah akun milik Oktaviana Istinawati di Facebook, di mana postingan tertanggal 23 Agustus 2019 itu kemudian dibagikan ulang setidaknya ratusan kali. Di unggahannya itu, pemilik akun pun menambahkan sederet narasi.
Baca Juga: Jokowi Sebut Kaltim Ibu Kota Baru, JK: DPR dan Pemerintah yang Memutuskan
"Dijawab langsung oleh Allah... ILC.. Pertimbangan menghindari bencana Gempa pindahkan Ibukota ke Kalimantan Timur. 'Kalimantan Timur adalah daerah tak pernah tersentuh gempa' (Tsamara Amany)," tulis akun Oktaviana Istinawati dalam narasinya, sembari menambahkan tagar #Takabbur.
Klaim/Hal yang Diperiksa
Ada dua hal yang perlu diperiksa. Pertama, benarkah pada 22 Agustus 2019 siang terjadi gempa berkekuatan 4,8 SR di wilayah Kalimantan Timur? Kedua, apakah daerah Kaltim sebenarnya memang bebas --atau tak pernah tersentuh-- gempa?
Penelusuran
Media kolaborasi Cekfakta.com pada Selasa (27/8) ini sudah mempublikasikan hasil penelusuran atau periksa faktanya, yang sebelumnya sudah lebih dulu ditampilkan melalui laman Turnbackhoax.id. Publikasi ini menampilkan beberapa klarifikasi, termasuk hasil penelusuran dari beberapa media lainnya.
Baca Juga: Amankan Ibu Kota Baru, BMKG: 23 Sensor Gempa Akan Dipasang di Kaltim
Salah satu yang memuat hasil penelusurannya adalah Tempo, yang pada 26 Agustus 2019 sempat mengecek ke situs Pusat Seismologi Eropa-Mediterania di alamat www.emsc-csem.org sebagai rujukan media online maupun akun medsos yang merilis informasi gempa itu. Ternyata dalam direktori informasi gempa bumi di situs itu, tidak ditemukan rekaman mengenai gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 yang diklaim berpusat di Kalimantan Timur.