Suara.com - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menanggapi cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain soal pemindahan ibu kota baru yang kontroversial.
Melalu akun jejaring sosial pribadinya @Uki23, Dedek Prayudi menuliskan pernyataan bernada sindiran. Ia menilai asumsi Tengku Zul tak masuk akal dan dangkal pemahaman.
Kendati demikian, Dedek mengaku salut dengan konsistensi Teng Zul yang kerap menyuarakan pendapat meski dianggap kurang bermanfaat.
Bahkan secara gamblang, jubir PSI menyamakan hal itu seperti knalpot bocor.
Baca Juga: Bilang Ibu Kota Baru Mudah Dirudal China, Tengku Zul Panen Gambar Penis
"Kalau saja logika perang iu sedangkal ini, gak perlu ada Universitas Pertahanan ataupun lembaga sekelas Lemhanas. Tapi saya salut sekali dengan pak @ustadtengkuzul yang konsisten memamerkan kerasnya volume suara yang minim manfaat, mirip knalpot bocor," cuit @Uki23, Selasa (27/8/2019).
Sebelumnya melalui akun Twitter @ustadtengkuzul, Tengku Zul menilai pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur tidak meningkatkan nilai ekonomi apapun bagi negara dan rakyat Indonesia.
"Pindah ibu kota sama sekali tidak meningkatkan nilai ekonomi apapun bagi negara dan rakyat Indonesia," kicau @ustadtengkuzul.
Baginya, pemindahan itu malah membuat pertahanan mudah dijangkau China karena posisinya lurus dan terbuka. Dia meminta ahli intelijen berbicara, tidak diam.
"Malah, secara pertahanan sangat mudah dijangkau China dengan kapal perang, pesawat tempur, bahkan rudal China. Lurus dan terbuka! BAHAYA. Para ahli intelijen bicaralah. Jangan diam saja!" imbuhnya.
Baca Juga: Sebut Ancaman China di Ibu Kota Baru, Tengku Zul Seret Para Jenderal
Ia pun mengunggah peta yang menunjukkan garis lurus antara Pulau Kalimantan dan Beijing, China. Ini yang menurut Tengku Zul dengan garis tegak lurus.