Ribut-ribut Pin Emas DPRD, PSI: Taufik Gerindra Sayang Kami

Selasa, 27 Agustus 2019 | 15:58 WIB
Ribut-ribut Pin Emas DPRD, PSI: Taufik Gerindra Sayang Kami
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi partai Gerindra, M Taufik. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia menganggap komentar Ketua DPW Gerindra DKI Mohamad Taufik soal sikap PSI menolak pin emas keanggotaan DPRD DKI sebagai tanda sayang. PSI tetap pada pendiriannya menolak pin emas.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest menyebut partainya tak mau menanggapi serius komentar M Taufik yang mengatakan PSI hanya mencari sensasi.

"Kalau dicibir segala macam ya kami anggap itu sebagai tanda sayang Bang Taufik saja kepada PSI, bahwa Bang Taufik ternyata mengamati PSI," kata Rian Ernest di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).

Rian menambahkan sikap PSI menolak pin emas adalah bentuk evaluasi terhadap fasilitas yang tidak efisien yang didapatkan anggota dewan parlemen Kebon Sirih.

Baca Juga: Tolak Pin Emas DPRD, PSI Minta Dibelikan Pin Kuningan di Pasar Senen

"Justru komentar Bang Taufik kemarin itu ada yang soal 'kalau tak mau terima pin emas lebih baik sekalian tidak terima gaji', mungkin sudah saatnya kita mengevaluasi kembali apakah layak anggota dewan yang sering bolos rapat harus dapat gaji yang sama rata dengan anggota dewan yang rajin," tegasnya.

Polemik Pin emas ini mendapat tanggapan pro-kontra dari para anggota dewan di DPRD DKI. Pin ini dianggap terlalu berlebihan karena menggunakan bahan emas.

Anggota dewan dari PAN diimbau untuk menggunakannya setelah rakyat Jakarta sejahtera. Sementara PDIP mengaku tetap akan menerimanya.

Sekretaris Dewan (Sekwan) Muhammad Yuliadi menerangkan nilai anggaran untuk pin emas itu mencapai Rp 1,3 miliar.

Masing-masing anggota dewan parlemen Kebon Sirih akan diberikan dua pin dengan berat total 12 gram.

Baca Juga: Pin Emas DPRD DKI Dibagikan Hari Ini, PSI Tidak Dapat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI