Sebut Ancaman China di Ibu Kota Baru, Tengku Zul Seret Para Jenderal

Selasa, 27 Agustus 2019 | 14:43 WIB
Sebut Ancaman China di Ibu Kota Baru, Tengku Zul Seret Para Jenderal
Wasekjen Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Tengku Zulkarnain (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bahkan, menurut dia, pemindahan itu malah membuat pertahanan mudah dijangkau China karena posisinya lurus dan terbuka. Dia meminta ahli intelijen berbicara, tidak diam.

"Malah, secara pertahanan sangat mudah dijangkau China dengan kapal perang, pesawat tempur, bahkan rudal China. Lurus dan terbuka! BAHAYA. Para ahli intelijen bicaralah. Jangan diam saja!" cuitnya.

Diunggah pula, peta yang menunjukkan garis lurus antara Pulau Kalimantan dan Beijing, China. Ini yang menurut Tengku Zul dengan garis tegak lurus.

Kicauan Ustaz Tengku Zulkarnain. (Twitter)
Kicauan Ustaz Tengku Zulkarnain. (Twitter)

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan ibu kota negara pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ada lima alasan ibu kota negara pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Baca Juga: Jadi Surga Keanekaragaman Hayati, Ini 3 Tanaman Obat di Kalimantan Timur

Pertama, risiko bencana sangat minimal, terutama dari banjir, tsunami, kebakaran hutan, dan gempa bumi.

Kedua, kondisi di tengah-tengah Indonesia. Selain itu, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara berdekatan dengan kota-kota yang berkembang, terutama Balikpapan.

Jokowi juga menjelaskan, negara menyiapkan 180 ribu hektar di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

"Infrastruktur juga lengkap," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8).

Baca Juga: 5 Kuliner Asli Kalimantan Timur, Ibu Kota Baru Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI