Pada kicauan berikutnya, ia menuliskan bahwa yang bisa ia lakukan hanyalah menangis setiap kali dibentak orang tuanya.
Meski begitu, ia mengaku akan terus mengingat ajaran baik orang tuanya hingga tua, tetapi "sisanya akan ku buang dan tak akan pernah ku perkenalkan pada anakku kelak di masa depan."
"Terima kasih, telah mengajarkanku pahit-manisnya kehidupan ini. Dari suara anakmu, yang tak akan pernah kalian tahu," tutupnya.
Sontak, curhatan itu mengundang banyak simpati dari warganet, bahkan kini telah disukai lebih dari 19 ribu kali.
Baca Juga: Bentak Pedagang sampai Banting Botol, Aksi Siswa SMP Ini Jadi Viral
Tak sedikit dari mereka yang 'menumpang' curhat atas keluhan serupa di kolom komentar.
"YA AMPUN INI NGEWAKILIN BANGET MAU NAMBAHIN: Yah, Mah, jangan marah-marah terus. Aku juga punya hati. Aku juga bisa sakit hati. Bukan cuma kalian yang bisa ngerasain, tapi aku juga..." ungkap seorang warganet.
"Aku tu kadang nangis kalau udah dibanding-bandingin sama kakak :( Apa-apa selalu ngalah, kalau aku yang ngelakuin dimarahin, tapi kakak enggak. Apa emang anak ke-2 selalu ngalah ya? Ngalah ke kakak karena kakak lebih tua, ngalah ke adik alasannya adik masih kecil :) Capek aku," tambah yang lain.
"Ini mewakili aku sangat. Mau nambahin: Ayah, Ibu. Tolong jangan memaksa kami untuk menjadi sangat sempurna. Biarkan kami memilih jalan kami sendiri. Selagi itu masih hal wajar biarkan kami bebas," bunyi curhatan lainnya.
"Dear Papa Mama, tolong jangan langsung membandingkan ketika Mama Papa merasa takjub melihat betapa gemilangnya pencapaian anak orang lain. Sesungguhnya, aku juga sedang memperjuangkan sesuatu untuk kalian, walau di akhir pun rasanya tetap saja ada yang salah di matamu," komentar pengguna Twitter yang lain.
Baca Juga: Penjelasan KAI soal Video Viral Penumpang Bentak Petugas, Begini Akhirnya