Ibu Kota Baru di Kaltim, Ahok: Itu Keputusan Lama

Senin, 26 Agustus 2019 | 19:42 WIB
Ibu Kota Baru di Kaltim, Ahok: Itu Keputusan Lama
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama mengikuti pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8). [ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak mau menanggapi lebih jauh terkait keputusan pemerintah pusat yang bakal memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ibu kota baru Indonesia itu akan terletak di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

Ahok yang juga politikus PDI Perjuangan itu menyerahkan urusan pemindahan tersebut kepada Pemerintah Pusat.

"Enggak tahu. Itu wilayah pusat ya," ujar Ahok di gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).

Baca Juga: Dilantik Jadi Anggota DPRD DKI, Eks Staf Ahok Bakal Buka Posko Pengaduan

Saat ditanya apakah keputusan Presiden Jokowi tersebut sudah tepat, Ahok tidak menjawab. Namun mantan napi kasus penodaan Agama itu hanya mengatakan recana pemindahan ibu kota sudah ada sejak lama.

"Saya kira itu keputusan lama sebetulnya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi memutuskan Ibu Kota Negara pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utaradan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ada lima alasan ibu kota negara pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Presiden Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru
Presiden Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru

Pertama karena risiko bencana sangat minimal. Terutama dari banjir, tsunami, kebakaran hutan dan gempa bumi.

"Kedua kondisi di tengah-tengah Indonesia," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Baca Juga: Momen Ahok dan Anies Bertemu usai Pelantikan DPRD DKI Jakarta

Selain itu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara berdekatan dengan kota-kota yang berkembang. Terutama Balikpapan.

"Infrastruktur juga lengkap," kata Jokowi.

Jokowi juga menjelaskan jika negara menyiapkan 180 ribu hektar di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI