AMP: Kami Tak Bakal Pulang Sebelum Papua Barat Dikasih Merdeka

Senin, 26 Agustus 2019 | 18:00 WIB
AMP: Kami Tak Bakal Pulang Sebelum Papua Barat Dikasih Merdeka
Albert Mungguar dan beberapa mahasiswa Papua di asrama Yahukimo Papua di Jalan Batuampar, Keramat Jati, Jakarta Timur. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - MRP Serukan Mahasiswa Pulang, Aliansi Mahasiswa Papua: Negara Harus Berikan Referendum Papua Barat

Sekretaris Umum II Aliansi Mahasiswa Papua Albert Mungguar mengatakan, pihaknya tidak akan pulang ke tanah Papua sebelum Republik Indonesia memberikan kemerdekaan.

Albert memastikan, semua anggota AMP tidak akan pulang sebelum syarat tersebut terpenuhi.

Hal itu dikatakan Albert menanggapi maklumat Majelis Rakyat Papua (MRP) yang meminta mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah untuk kembali.

Baca Juga: Klaim JK soal Subsidi Besar, Mahasiswa Papua: Dimakan oleh Elite!

Menurut Albert, dirinya bersama AMP akan pulang ke tanah Papua bilamana pejabat Papua melepas seragam dinasnya dan Republik Indonesia memberikan hak kemerdekaan untuk Papua Barat.

"Pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa Papua, itu jikalau MRP dan gubernur meminta kami pulang maka mereka lepas pakaian dinas dan negara harus memberikan referendum untuk Papua Barat," kata Albert saat dihubungi Suara.com, Senin (26/8/2019).

Albert mengaku kekinian orang tuanya yang berada di Papua kerap menghubunginya untuk segera pulang.

Hanya, kata dia, dirinya bersikukuh untuk tidak pulang ke tanah Papua sebelum kemerdekaan untuk Papua Barat diberikan.

"Iya ini suruh pulang sudah mau kirim tiket, tapi saya bilang itu karena teman-teman dari AMP bilang kami akan pulang dengan syarat NKRI keluar dari tanah Papua Barat, baru kami akan pulang," ujarnya.

Baca Juga: Tri Susanti Diperiksa Polisi soal Kasus Asrama Mahasiswa Papua

"Jadi sementara kami masih menunggu perkembangan selama satu minggu ke depan," imbuhnya.

Sebelumnya, Majelis Rakyat Papua (MRP) mengeluarkan maklumat untuk para mahasiswa Papua yang sedang belajar di luar pulau.

Foto selembar maklumat tertulis yang ditandatangani Ketua MRP Timotius Murib itu diunggah ke Twitter oleh Febriana Firdaus, jurnalis sekaligus pegiat HAM.

Maklumat tersebut berisi tentang "Seruan kepada mahasiswa Papua di semua kota studi pada wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk kembali ke Tanah Papua."

Disebutkan, maklumat itu dikeluarkan menyusul berbagai tindakan rasisme, kekerasan, dan persekusi dari aparat TNI/Polri, ormas, dan kelompok masyarakat yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, Semarang, dan Makassar.

Tanggung jawab untuk menjaga jati diri dan identitas orang asli Papua juga menjadi landasan dikeluarkannya maklumat tersebut.

Melalui pengumuman itu, MRP meminta seluruh mahasiswa asal papua yang belajar di luar pulau untuk pulang dan melanjutkan studinya di Papua.

"(MRP) dengan ini menyerukan kepada mahasiswa Papua, bila tidak ada jaminan keamanan dan kenyamanan dari pemerintah provinsi, pemerintah kabuoaten/kota, dan aparatur TNI/Polri di setiap kota studi, maka diserukan, para mahasiswa untuk dapat kembali melanjutkan dan menyelesaikan studinya di Tanah Papua," bunyi maklumat itu, yang disahkan di Jayapura pada Rabu (21/8/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI