Ipda Erwin dan rekan-rekannya lantas berusaha memadamkan api, tetapi kemudian ia dan tiga polisi lain ikut terbakar setelah seseorang tiba-tiba melemparkan bensin.
Dirinya menderita luka bakar yang mencapai 64 persen dan sempat mengalami kondisi kritis. Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, ia dirawat di RS Kepolisian dr Soekanto di Kramat Jati, Jakarta Timur,.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Musyafak mengatakan, luka bakar yang diderita Ipda Erwin menyebabkan pembuluh darah terbuka, mengakibatkan banyak cairan yang keluar.
Sementara itu, tiga rekan Ipda Erwin mengalami luka bakar di atas 20 dan 40 persen.
3. Naik pangkat
Setelah insiden tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menaikkan pangkat sang polisi yang sudah mengabdikan diri 25 tahun tujuh bulan, yakni dari Aiptu menjadi Ipda.
Tiga polisi lain yang terbakar bersama Ipda Erwin juga diberi kenaikan pangkat luar biasa. Di antaranya Bripda Yudi Muslim, Bripda FA Simbolon, dan Bripda Anif, yang naik ke tingkat Briptu.
4. Hoaks meninggal sempat tersebar
Saat Ipda Erwin menjalani perawatan, kabar bahwa ia meninggal menyebar di media sosial.
Baca Juga: Belasan Polisi Disebar Buru Pelaku Pembacokan Pasutri di Cianjur
Trunoyudo kemudian mengklarifikasi bahwa kabar itu tidak benar alias hoaks.