Dandhy Laksono menyampaikan responsnya untuk Kaesang melalui cuitan tersebut.
Ia menganggap Kaesang bertele-tele. Melalui balasan itu, Dandhy Laksono juga menuliskan kalimat yang menurutnya cocok untuk dijadikan klarifikasi dari Kaesang.
"Terlalu banyak drama. Kalau benar mau klarifikasi, tinggal bilang:
"Saya tak berbisnis batu bara, tapi saham perusahaan kami dimiliki perusahaan yang bisnisnya batu bara. Jadi hubungan Bapak dan Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan -red) selain presiden-menteri, juga partner bisnis. Nama saya yang dipasang," jelas @Dandhy_Laksono.
Baca Juga: Luhut Akhirnya Buka Suara soal Film Sexy Killers
Nama keluarga Jokowi mulai santer diperbincangkan sebagai pemilik saham batu bara sejak film dokumenter "Sexy Killers" produksi Watchdoc ditayangkan di YouTube pada April lalu.
Di film itu diperlihatkan bagan perusahaan dan afiliasi bisnis keluarga Jokowi. Pengisi suara film menjelaskan bahwa Gibran pernah tercatat sebagai pemegang saham PT Rakabu Sejahtera, yang kemudian digantikan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Saham perusahaan itu dikabarkan juga dimiliki oleh perusahaan Luhut Binsar Panjaitan, PT Toba Sejahtera, yang merupakan induk PT Toba Bara, pemilik tambang batu bara dan PLTU.