Jokowi Umumkan Letak Pasti Ibu Kota Baru, Zulhas Kembali Singgung Papua

Senin, 26 Agustus 2019 | 11:45 WIB
Jokowi Umumkan Letak Pasti Ibu Kota Baru, Zulhas Kembali Singgung Papua
Ketua MPR Zulkifli Hasan. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini, Senin (26/8/2019) akan mengumumkan lokasi Ibu Kota baru. Menanggapi hal tersebut, Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhas) justru meminta pemerintah terlebih dahulu menangani masalah yang ada di Papua dan Papua Barat.

Sebab kata dia, persoalan yang ada di Papua dan Papua Barat perlu penanganan serius dari Presiden Jokowi, kepala daerah, DPR, hingga penegak hukum.

Aksi ujuk rasa berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). (STR / AFP)
Aksi ujuk rasa berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). (STR / AFP)

"Saya sih mengatakan kita sekarang menghadapi teman teman di Papua. Coba lihat video video itu, itu perlu penanganan serius. Tidak hanya bapak presiden, seluruhnya, ya Bupati nya, DPR nya aparat penegak hukumnya," ujar Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Zulkifli meminta Jokowi agar lebih fokus kepada persoalan di Papua. Mengingat, pengumuman lokasi Ibu Kota baru bisa dilakukan usai Jokowi dilantik sebagai presiden terpilih 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Baca Juga: INDEF: Pemindahan Ibu Kota Baru Tak Merangsang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

"Jadi fokus dulu ke situ (masalah Papua). Kan kalau habis dilantik nanti masih bisa kalau soal ibu kota," kata Zulkifli.

Terlebih lagi kata Zulhas, dunia internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Melanesia ikut memantau perkembangan di Papua dan Papua Barat.

"Jangan lupa sekarang ada dunia internasional ada PBB, Melanesia, Afrika semua itu," ucap dia.

Karena itu kata dia penanganan serius terhadap Papua penting. Ia pun mengingatkan agar pemerintah Indonesia belajar dari negara seperti Uni Soviet dan lainnya.

Menurut Zulhas, bahaya jika Papua dan Papua Barat terus menyerukan keinginan untuk memerdekakan diri akibat buntut dari rentetan peristiwa terkait rasime.

Baca Juga: Ibu Kota Baru Berpotensi Diguncang Gempa, Ada Jalur Sesar Aktif di Kaltim

"Semua itu saya kira penting sekali penanganan. Kalau ada apa-apa dengan Papua gimana coba? Kita pelajaran dari Rusia dan lain-lain, jadi itu penting," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI