Ia kemudian menanyakan maksud dan tujuan Pemprov DKI yang memilih bahan terumbu karang.
"Saya jadi bertanya-tanya, apakah perlu ketika sebuah instalasi dengan tema laut dianggap harus menggunakan bagian dari satwa dilindungi penuh ? Apakah penggunaan karang yang sudah mati ini dapat dianggap seakan 'menyepelekan' usaha konservasi yang sudah, sedang dan akan dilakukan?..," tanya @r_djangkaru.
Unggahan Riyanni Djangkaru itu pun langsung mendapat perhatian dari Pemprov DKI. Lewat Story Intagram, Riyanni mengaku telah dihubungi langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati.
Dituliskan Riyanni, Pemprov DKI tidak mengetahui asal usul dari batu karang itu.
Baca Juga: Senyum ASN Pemprov DKI Jakarta saat Selfie di Pulau Reklamasi
“Beliau mengatakan hal yang disampaikan saya ialah hal yang positif. Beliau juga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa yang dipakai ialah batu karang, karena batu tersebut dikirim oleh toko batu yang menyuplai pembangunan instalasi ini,” kata Riyanni menjelaskan klarifikasi Suzi.
Lebih lanjut, Riyanni menyebutkan Pemprov DKI tengah melakukan evaluasi terkait penggunaan batu karang.