Asvi menambahkan, kalau pemerintah kekinian ingin memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan kembali, harus ada faktor pendorong yang besar atau ada urgensi pemindahan tersebut.
"Harus ada pemantiknya kalau pemindahan itu dilakukan. Kalau dulu Yogyakarta dijadikan (ibu kota) karena situasi Indonesia tidak aman, nah, kalau sekarang mesti dilihat pemindahan itu alasan pemicunya apa," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membeberkan alasan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan. Menurutnya, pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan ini untuk mengurangi ketimpangan ekonomi daerah.
Saat ini menurut Jokowi, kegiatan ekonomi hanya terpusat di Pulau Jawa dan Jakarta. Untuk alasan pemerataan ekonomi, maka diputuskan Kalimantan jadi ibu kota baru.
Baca Juga: Wacana Pindah Ibu Kota Sejak Era Soekarno, Baru Jokowi yang Berani Eksekusi
"Selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Karenanya, Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa," ujarnya dalam Pidato Nota Keuangan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).