Suara.com - Seorang bocah laki-laki di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dikabarkan mengalami gangguan saraf karena kecanduan main game online.
Kaki, tangan, dan lehernya terlihat bergerak-gerak tak terkendali di sebuah video yang kini viral.
Halaman Facebook Bospedia.com, yang mengunggah videonya, kemudian menambahkan imbauan untuk menggunakan smartphone dengan bijak.
Video yang diunggah pada pada Kamis (22/8/2019) itu lantas viral dan membuat sebagian besar warganet khawatir.
Baca Juga: Nettox Watch, Jam Tangan Buatan Mahasiswa UI Atasi Kecanduan Internet
Namun, benarkah gangguan yang dialami bocah itu disebabkan oleh game?
Penjelasan
Ketua Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (MAFINDO) Muhammad Jawy menjelaskan bahwa bocah itu sedang berada di puskesmas saat direkam hingga videonya viral.
Di halaman Facebook-nya, Sabtu (24/8/2019), ia juga menyertakan foto surat pernyataan dari Puskesmas Dukun terkait kondisi bocah tersebut.
Ada tiga poin klarifikasi dari pihak puskesmas yang tertera di surat pernyataan tersebut.
Baca Juga: Kecanduan Main Gadget 10 Jam Sehari, Mata Anak 9 Tahun Jadi Juling
Disebutkan bahwa dokter puskesmas tak mengetahui adanya pengambilan gambar ketika bocah itu menunggu untuk diperiksa.
Selain itu, pihak puskesmas membantah telah mendiagnosis bocah itu dengan gangguan akibat game onlie. Maka dari itu, mereka meminta masyarakat utnuk berhenti menyebarkan videonya.
"1. Pada saat kejadian perekaman pihak dokter puskesmas tidak mengetahui kalau ada perekaman video.
2. Pihak puskesmas tidak pernah memberikan rujukan dengan diagnosis akibat game online.
3. Kami dari puskesmas memohon kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan lagi video tersebu, karena akan berpengaruh kepada psikologi anak tersbut," bunyi pernyataan pada surat itu, yang ditandangani oleh Kepala Puskesmas DUkun dr Didik Guntur Saputra.
Di samping itu, pihak keluarga juga telah menyatakan hal serupa, diwakili oleh kakak sepupu pasien, yang menggunakan akun Facebook Shifara Branded Kids.
Ia menjelaskan, Jumat (23/8/2019), adik sepupunya telah ditangani oleh dokter spesiali. Kondisi kejiwaannya pun normal setelah dicek.
Hasil pemeriksaan pun mengatakan bahwa pasien mengalami gangguan yang bukan disebabkan oleh kecanduan game online.
"Dokter menyatakan adik saya ini sakit 'HEMIBALLISMUS'. Singkat penjelasan dokter, Hemiballismus adalah infeksi bakteri yang menyerang sistem saraf, akibatnya menimbulkan gerakan di tangan dan kakinya tanpa bisa dikendalikan," tulis Shifara Branded Kids.
Berdasarkan tangakapan layar obrolan di WhatsApp yang ia sertakan, infeksi bakteri yang menyerang pasien dipicu oleh demam dan sering telat makan.
Dirinya juga menerangkan bahwa adiknya ternyata direkam oleh petugas puskesmas tanpa izin dari pihak keluarga saat menunggu untuk diperiksa.
"(Perekam video) mengklaim kalau adik saya itu sakit penyebabnya adalah game online (seperti keterangan wawancara di video tersebut). Itu pun sebelum kami memeriksakan adik saya kepada dokter di bidangnya. Belum ada diagnosis apa pun dari dokter..." imbuhnya.
Kesimpulan
Meskipun terlalu sering bermain game online tidak baik bagi kesehatan, tetapi gangguan yang dialami bocah di video viral itu bukan disebabkan oleh game online.
Maka dari itu, keterangan yang menyebut bahwa tubuh bocah itu bergerak-gerak tak terkendali karena kecanduan game online adalah hoaks alias berita bohong.