Rizieq Shihab: Anggota BPIP Tak Paham Pancasila, Pemborosan dan Berbahaya!

Sabtu, 24 Agustus 2019 | 15:02 WIB
Rizieq Shihab: Anggota BPIP Tak Paham Pancasila, Pemborosan dan Berbahaya!
Habib Rizieq Shihab (Suara.com/Oke Atmaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengkritik Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan menilai ada bahaya di baliknya.

Kritik disampaikan Rizieq dalam rekaman yang diputar saat milad ke-21 FPI di Stadion Rawabadak, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2019).

Rekaman tersebut juga diunggah ke channel Youtube, Al-Islam Media dengan tajuk 'Siaran Langsung Milad FPI ke-21 dari Stadion Rawabadak Jakarta Utara'.

Berawal ketika Rizieq Shihab menilai ada pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara. Salah satunya oleh BPIP.

Baca Juga: Lieus Anggap Pertemuan Jokowi-Prabowo Kesampingkan Pemulangan Rizieq

"Pancasila yang berintikan Ketuhanan yang Maha Esa adalah dasar negara RI, bukan pilar negara," ujar Rizieq Shihab bicara dari Mekkah, Arab Saudi.

Rizieq menyebut rezim kekinian yang dinilai telah tidak paham Pancasila telah membentuk BPIP. Kata Rizieq, anggotanya tidak paham esensi Pancasila.

"...lebih parah lagi, rezim yang tidak paham hakikat Pancasila ini telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang disingkat BPIP dengan anggota yang tidak paham esensi Pancasila..." terang Rizieq.

Pun Rizieq mengatakan mereka digaji lebih dari Rp 100 juta per bulan per anggota hanya untuk menonton dagelan pengkhianatan terhadap Pancasila.

"...tapi (mereka) digaji lebih dari 100 juta rupiah per bulan tiap anggota hanya untuk menonton dagelan pengkhianatan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara..." ujar Rizieq Shihab.

Baca Juga: Survei: Warga Lebih ingin Habib Rizieq Dipulangkan Ketimbang Ditangkap

Dalam pidatonya, Rizieq menyebut badan tersebut mesti dibubarkan karena pemborosan uang negara dan berbahaya bagi eksistensi Pancasila.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI