Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menyindir anggaran mobil menteri Presiden Joko Widodo senilai Rp 152 miliar.
Bukan cuma itu, Tengku Zul juga membandingkannya dengan anggaran pengadaan pin emas anggota DPRD DKI senilai Rp 1,3 miliar.
Ustaz Tengku Zul mempertanyakan lebih boros mana pengadaan pin emas tersebut atau anggaran mobil baru menteri Jokowi senilai Rp 152 miliar?
"Mana lebih boros beli pin atau mobil Menteri Rp 152 miliar?" cuit Tengku Zul seperti dikutip Suara.com dari akun jejaring sosial Twitter miliknya @ustadtengkuzul, Sabtu (24/8/2019).
Baca Juga: Menteri Mau Ganti Mobil Dinas Baru? PSI: Kita Masih Defisit Rp 120 Triliun
Pun Tengku Zul bingung. Masalahnya, pengadaan pin emas dinilai dipermasalahkan, tapi tidak dengan pengadaan mobil menteri Jokowi.
"Kalau PIN diributi? Semesti mobil lebih ribut lagi. Semestinya. Ini negara kaya atau negara miskin sih? Asli nanya," kicau Tengku Zul.
Sepert diketahui, menteri-menteri anyar Jokowi bakal diganjar oleh mobil dinas baru. Anggarannya pun fantastis: lebih dari Rp 147 miliar.
Dari situs layanan pengadaan secara elektronik Kementerian Keuangan, tercatat PT Astra International Tbk TSP menjadi pemenangan tender untuk pengadaan mobil menteri.
Perusahaan tersebut memberikan harga penawaran Rp 147 miliar dari penganggaran pemerintah senilai Rp 152 miliar.
Baca Juga: Pengadaan Mobil Dinas Menteri Rp 147 M, PKS: Mending Buat Bangun Sekolah
Lain cerita dengan pin emas. DPRD DKI DPRD DKI Jakarta akan mengadakan pembuatan pin untuk tiap anggotanya di periode 2019 – 2024.
Nilai anggarannya bahkan mencapai Rp 1,3 miliar untuk atribut yang terbuat dari emas itu. Pengadaan itu sempat jadi soal. Ada yang pro, ada yang kontra.