Terduga Teroris di Lamongan dan Sampang Satu Jaringan Pelaku Bom Thamrin

Jum'at, 23 Agustus 2019 | 19:59 WIB
Terduga Teroris di Lamongan dan Sampang Satu Jaringan Pelaku Bom Thamrin
Penampakan aparat saat menggeledah rumah terduga teroris di Magetan. (Beritajatim.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi menyebut dua terduga teroris BL dan AS yang ditangkap di Lamongan dan Sampang Provinsi Jawa Timur masih dalam satu jaringan dengan teroris bom Thamrin 2016. Keduanya masuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan keduanya tidak terlibat dalam bom Thamrin 2016, namun masih dalam satu jaringan.

"Satu hal yang menonjol dari pelaku ini, selain terlibat dalam JAD Jatim, mereka juga terlibat dalam aksi saat terjadi bom di (Jalan) Thamrin (Jakarta), bukan mereka melakukan secara langsung tapi mereka bagian dari jaringan itu," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2019).

Sebelumnya, Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung membenarkan adanya penangkapan terduga teroris yang dilakukan Tim Detaseman Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri atas satu keluarga yang menghuni sebuah kontrakan di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (22/8/2019) malam.

Baca Juga: Penangkapan Satu Keluarga Teroris di Lamongan Ditangani Mabes Polri

Penangkapan itu lantaran Beni Lukman Hakim (31) beserta istri dan dua anaknya terlibat dalam aksi terorisme.

"Iya. Yang tangkap dari Mabes Polri," terang Feby melalui pesan singkat yang diterima pada Jumat (23/8/2019).

Sebelumnya, dari keterangan pemilik kontrakan Hj Sutina (65), Beni diketahui setiap harinya bekerja di tempat pelelangan ikan (TPI) Brondong dan terduga dikenal tertutup (pendiam).

Beni sudah menghuni rumah kontrakan ini diungkapkan, Suntina selama kurang lebih 2,5 tahun. Terduga juga jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

"Istrinya pakai cadar mas. Saya saja jarang ketemu, pintu rumahnya selalu tertutup bahkan anaknya yang kecil berusia sekitar 2 tahun itu yang lahir di rumah kontrakan ini. Saya tidak pernah melihatnya," kata Sutina.

Baca Juga: Dibacok Teroris JAD di Mapolsek, Ini Pesan Kapolri ke Keluarga Agus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI