Ibu Kota Baru Berpotensi Diguncang Gempa, Ada Jalur Sesar Aktif di Kaltim

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 23 Agustus 2019 | 17:56 WIB
Ibu Kota Baru Berpotensi Diguncang Gempa, Ada Jalur Sesar Aktif di Kaltim
Ilustrasi ibu kota baru. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) yang ramai diperbincangkan dalam beberapa waktu belakangan, ternyata masih dihantui dengan potensi terjadinya gempa di kawasan tersebut.

Dalam penjelasan yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) termonitor dari sisi geologi dan tektonik, sesar gempa di Kaltim masih sangat aktif.

"Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat di wilayah Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur menunjukkan masih sangat aktif," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono seperti dilansir Antara di Jakarta pada Jumat (23/8/2019).

Secara geologi dan tektonik, di wilayah Kaltim terdapat tiga struktur sesar sumber gempa yaitu Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster.

Baca Juga: Menteri ATR Isyaratkan Ibu Kota Baru Belum Tentu di Kalimantan Timur

Dalam peta seismisitas pada dua zona sesar ini aktivitas kegempaannya cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat-timur.

Tercatat sejumlah gempa signifikan dan merusak yang pernah terjadi di wilayah Provinsi Kaltim berkaitan dengan Sesar Maratua dan Sesar Sangkulirang antara lain gempa dan tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921.

Dampak gempa Sangkulirang dilaporkan menimbulkan kerusakan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat.

Gempa kuat juga diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang, Kaltim.

Selanjutnya gempa Tanjung Mangkalihat berkekuatan magnitudo 5,7 pada 16 November 1964. Gempa Kutai Timur bermagnitudo 5,1 pada 4 Juni 1982.

Baca Juga: Sandiaga Usul Referendum Pemindahan Ibu Kota, Istana: Ada Anggota Dewan

Gempa Muarabulan, Kutai Timur, berkekuatan 5,1 pada 31 Juli 1983, gempa Mangkalihat berkekuatan magnitudo 5,4 pada 16 Juni 2000 lalu gempa Tanjungredep berkekuatan 5,4 pada 31 Januari 2006 dan gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan 5,3 pada 24 Februari 2007

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI