"Terbukti di sini ada 19 persen alkohol, ada tulisannya. Nah kita di sini, yang tergabung di aliansi massa aksi hari ini, ingin mengembalikan niat Ibu. Kemudian kami menyatakan sikap kami bahwa ini sebagai bentuk penghinaan terhadap mahasiswa Papua," tegasnya.
Sontak para mahasiswa di video saling bersahutan mendukung pria yang mewakili suaranya.
"Kenapa kami bisa menyimpulkan ini sebuah penghinaan? Karena selama ini stigma masyarakat terhadap mahasiswa Papua, terhadap rakyat Papua adalah pemabuk," lanjutnya.
"Tidak mau, tidak bisa, Indonesia punya hukum," teriak seorang mahasiswa.
Baca Juga: Viral Video Mace di Fakfak Cium Bendera: Kita Orang Merah Putih!
Selain miras, mahasiswa tersebut mengatakan, pihaknya akan mengembalikan beras dan mi instan yang mereka dapat dari wanita atas nama 'Ibu Kristin'.
Polwan yang memberikan miras lalu merespons kembali dengan mengaku tak berniat menjatuhkan. Ia mengatakan memiliki adat yang sama di tempat asalnya, yang ia sebut 'Timor'.
Kemudian dirinya meminta maaf dan memasukkan kembali puluhan botol miras ke dalam kardus, lalu membawanya pergi.
Di sisa video berdurasi 15 menit itu, massa menyanyikan jargon "Lawan lawan lawan rasisme, lawan rasisme sekarang juga."
Belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian tentang kejadian ini.
Baca Juga: Fakfak Papua Barat Mencekam, Pasar dan Kantor Dewan Adat Dibakar
Berbagai aksi massa belakangan ini terjadi di berbagai daerah. Pada Rabu (21/8/2019) pagi, aksi unjuk rasa berujung kerusuhan pecah di Fakfak.