"Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu," tegasnya, di Polda Jatim, Selasa (20/8/2019).
Mengenai adanya informasi pengusiran Mahasiswa Papua, perempuan yang pernah menjadi saksi sengketa Pemilu Presiden pihak Prabowo Subianto itu memastikan tidak ada.
Dirinya menyampaikan, kedatangannya murni untuk membela Merah Putih. Dia hanya ingin bendera merah putih dapat berkibar di asrama Papua.
Tri Susanti telah menjadi buah bibir di jagat maya. Betapa tidak, namanya sempat menjadi topik teratas di jejaring sosial Twitter. Artinya, banyak warganet yang berkicau menyebut-nyebut nama Tri Susanti di setiap cuitannya.
Baca Juga: Cerita Warga tentang Tri Susanti Korlap Aksi di Asrama Mahasiswa Papua
Dalam tayangan di stasiun televisi swasta, Tri Susanti sempat diwawancarai. Dia mengaku menyaksikan perusakan bendera merah putih di asrama Papua, Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.
"Setelah ditinggal, ternyata bendera tersebut dimasukkan ke selokan dan (tiangnya) dipatah-patahkan, ini yang akhirnya menimbulkan kemarahan dari ormas dan masyarakat," ujar Tri Susanti yang mengenakan topi dan kemeja jins saat diwawancarai.
Kontributor : Achmad Ali