Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada kelompok bersenjata yang menunggangi insiden kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.
Menurutnya, kelompok tersebut merasa cemas karena kemajuan di bumi Cendrawasih itu.
Selain kelompok bersenjata, kata Moeldoko, adalah kelompok poros politik. Dua kelompok itu sengaja memperkeruh situasi kerusuhan karena memiliki tujuan tertentu.
"Kelompok-kelompok itu saya katakan ada kelompok bersenjata dan kelompok poros politik (yang cemas) atas perkembangan Papua semakin baik," ujar Moeldoko di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Baca Juga: Akses Internet di Papua Diblokir, Jokowi: Untuk Kepentingan dan Kebaikan
Menurut Moeldoko, kelompok bersenjata merasa cemas karena jika masyarakat Papua semakin sejahtera maka kelompok tersebut akan kehilangan pengaruhnya. Jika pengaruhnya hilang, maka kelompok bersenjata tak bisa berkembang.
"(Orang Papua) Hidupnya semakin sejahtera, maka sesungguhnya dia (kelompok tersebut) sudah tidak lagi punya pengaruh kepada mereka," kata Moeldoko.
Aksi kelompok bersenjata ini bukan hanya sekali ini terjadi. Gangguan terhadap kemajuan di Papua ini disebut Moeldoko sudah terjadi sejak pemerintah gencar melakukan pembangunan jalan.
"Saat pembangunan jalan diganggu bahkan ada yang jadi korban. Tujuannya apa? Tidak ingin mereka Papua maju dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan," kata Moeldoko.
Karena itu ia meminta kepada para stakeholder di Papua agar tetap tenang dalam menangani situasi di Papua. Mereka diminta Moeldoko memahami adanya pihak yang tidak ingin membiarkan Papua sejahtera.
Baca Juga: Kerusuhan di Papua, Sandiaga: Wajar Mereka Marah
"Saya mengimbau kepada masyarakat Papua secara keseluruhan ya tokoh-tokoh agama dan Tokoh adat untuk memahami situasi ini ya," kata dia.