Bobol ATM dan Serang Bus Pemda, Polisi Bekuk Perusuh di Manokwari

Kamis, 22 Agustus 2019 | 16:28 WIB
Bobol ATM dan Serang Bus Pemda, Polisi Bekuk Perusuh di Manokwari
Penampakan kantor DPRD Papua Barat dibakar massa saat kerusuhan di Manokwari. (Jubi.co.id).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi akhirnya meringkus tiga warga yang diduga melakukan pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri milik BNI saat kerusuhan yang terjadi di Manokwari Papua Barat.

Mesin ATM yang dibobol para pelaku kerusuhan itu terletak di halaman kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat.

Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey menjelaskan DA (29 tahun) ditangkap di Jalan Arowi II Manokwari oleh Tim Buser Polres Manokwari, sementara dua pelaku lainnya belum dapat dibeberkan identitasnya.

Menurutnya, para pelaku pembobol ATM itu terekam kamera pengawas atau CCTV saat melakukan perusakan saat situasi keamanan di Manokwari memanas.

Baca Juga: Jokowi Panggil 2 Jenderal dan Wiranto, Minta Tegas ke Pelaku Rasis Papua

Selain membobol mesin ATM, tiga pelaku diduga ikut melakukan penyerangan dengan menggunakan batu terhadap bus Pemda Dinas Sosial Papua Barat. 

“Saat aksinya, pelaku sengaja memegang pipa besi dan melemparkan pipa itu ke kaca pintu ATM BNI. Dalam rekaman CCTV, pelaku juga terlihat melempari bus Pemda Dinas Sosial Papua Barat dengan batu," kata Krey seperti dikutip dari Kabarpapua.com--jaringan Suara.com, Kamis (22/8/2019).

"Dalam kejadian itu, pelaku melihat orang-orang yang mengambil uang dalam ATM dan pelaku menerima uang sebesar Rp 500 ribu,” sambungnya. 

Krey melanjutkan, polisi terus melakukan pengembangan dan mendalami siapa aktor di balik kerusuhan di Manokwari, termasuk penjarahan, pengerusakan dan pembakar mobil di kantor DPR dan MRP Papua Barat.

“Semua pasti akan di tangkap, kita terus mendalami kejadian ini,” kata Krey.

Baca Juga: Wiranto Bertolak ke Papua untuk Wujudkan Perdamaian

Diketahui, kerusuhan sempat terjadi di Manokwari pada Senin (19/8) lalu. Kerusuhan tersebut diduga merupakan buntut dari penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Massa yang berasal dari sejumlah elemen melakukan aksi menyikapi adanya tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang ditangkap di Surabaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI