Cerita Bayu: Dipecat dari Pekerjaan saat Urusi Istri Hamil Keracunan Obat

Kamis, 22 Agustus 2019 | 13:44 WIB
Cerita Bayu: Dipecat dari Pekerjaan saat Urusi Istri Hamil Keracunan Obat
Bayu Randi Dwitara (19), suami wanita hamil Novi Sriwahyuni (21) korban kelalaian Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang mengkonsumsi vitamin B6 kadaluarsa. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayu Randi Dwitara (19), suami wanita hamil Novi Sriwahyuni (21) korban kelalaian Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang mengkonsumsi vitamin B6 kadaluarsa harus kehilangan pekerjaannya.

Randi mengaku dikeluarkan dari tempat kerjanya lantaran kerap tak masuk kerja karena harus mengurusi sang istri yang tengah sakit yang belakangan diketahui gara-gara mengkonsumsi vitamin B6 kadaluarsa yang diberikan Puskesmas Kamal Muara.

Randi merupakan buruh pabrik di PT. Berkah Perkasa Langgeng, Kalideres, Jakarta Barat. Dia baru masuk kurang lebih satu bulan setengah sebagai petugas operator mesin.

"Akhirnya saya dari perusahaan dikeluarkan tanpa ada ibaratnya itu SP 3 atau SP 1 itu tidak ada," kata Randi saat ditemui di rumahnya RT 07/RW 01, Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (22/8/2019).

Baca Juga: Menang Lomba 17 Agustus di Sekolah, Puluhan Siswa SMP di Bekasi Keracunan

Semenjak sang istri Novi, kerap mengeluh kesakitan lantaran mengkonsumsi vitamin B6 kadaluarsa, Randi kerap izin pulang kepada atasannya lantaran khawatir dengan kondisi dan kandungan istrinya. Hingga suatu ketika Randi sampai tidak masuk kerja selama 7 hari untuk mengurusi sang istri yang semakin parah sakitnya.

Ibu hamil bernama Novi Sriwahyuni (21) diberi vitamin B6 kadaluarsa oleh pihak Puskesmas Kamal Muara, Jakarta Utara. (Suara.com/M. Yasir)
Ibu hamil bernama Novi Sriwahyuni (21) diberi vitamin B6 kadaluarsa oleh pihak Puskesmas Kamal Muara, Jakarta Utara. (Suara.com/M. Yasir)

Randi mengerti kenapa perusahaan tempat dia berkerja itu sampai mengeluarkan dirinya. Apalagi, Randi mengaku dirinya masih dalam masa tahap uji coba kerja selama tiga bulan.

"Jadi perusahaan itu lihat cara kerja saya itu jarang masuk. Padahal kan saya enggak masuk kerja itu karena nemenin istri sakit. Karena memang kondisi istri itu benar-benar sakit," ungkapnya.

Setelah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja membuat Randi pusing. Apalagi, kekinian Randi merupakan sosok tulang punggung yang harus mengurusi dua adiknya yang masih duduk di bangku sekolah. Sang ayah telah lama meninggal, sedangkan sang ibu hanya lah seorang tukang urut yang penghasilannya tidak menentu.

"Pusing lah ya, apalagi saya enggak kerja gini kan enggak ada pemasukan apalagi istri butuh vitamin konsumsi makanan yang sehat-sehat," kata dia.

Baca Juga: Dengar Dongeng, Puluhan Siswa SD di Kebayoran Baru Keracunan Lemper

Pikiran Randi semakin tidak karuan. Pada tanggal 14 Agustus sang pemilik kontrakan menagih uang sewa. Randi yang baru saja dikeluarkan dari pekerjaannya itu pun kebingungan hingga harus menunggak uang sewa kontrakan satu bulan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI